
Bikin Pusing, Erick Thohir Bakal Likuidasi Kertas Kraft Aceh
Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 February 2020 12:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali membuka wacana melikuidasi perusahaan pelat merah yang kinerjanya bermasalah. Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
BUMN yang disebut Erick akan dilikuidasi tersebut adalah PT Kertas Kraft Aceh (Persero).
"Kertas Kraft Aceh juga sama, saya ga mau terjebak tapi ini (kita akan) putuskan apa disehatkan perbaiki core business atau masuk ketgori lain. Atau dengan kerendahan hati harus dilikuidasi biar gak jadi beban," kata Erick di Gedung DPR, Kamis (20/02/2020).
Kertas Kraft Aceh sempat mencari pendanaan sebesar Rp 1 triliun untuk memproduksi kertas. Pendanaan ini dibutuhkan untuk memenuhi bahan baku, memperbaiki mesin yang sudah tua dan lainnya.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia dari Perusahaan Pengelola Aset (PPA) ada 10 perusahaan yang tengah diperbaiki neracanya. Salah satunya Kerta Kraft Aceh.
PPA menyebutkan tengah menyiapkan sejumlah rencana guna menyehatkan 10 perusahaan BUMN yang saat ini menjadi 'pasiennya'. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya adalah PT Merpati Nusantara Airlines, PT Kertas Leces, PT Survai Udara Penas, PT Industri Gelas, dan PT Industri Sandang Nusantara.
Direktur Konsultasi Bisnis dan Aset Manajemen PPA, Dikdik Permadi Yoffana, pernah mengatakan terdapat beberapa perusahaan yang menjadi prioritas penyehatan saat ini, terkecuali untuk Kertas Leces karena sudah tahapan pailit. PPA menyiapkan rencana pengembangan bisnis baru untuk BUMN yang saat ini dikelolanya.
"Timeline-nya yang paling cepat salah satunya Leces. Bukan cepat lagi tapi udah pailit itu tunggu lelang aset saja lalu selesaikan kewajibannya kepada kreditor," kata Dikdik di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).
Situs resmi perusahaan mencatat Kertas Kraft Aceh didirikan dalam rangka swasembada pengadaan kertas kantong semen di dalam negeri, dan di sisi lain ikut serta dalam menunjang peningkatan ekspor non-migas. Lokasi pabrik berada di Zona Industri Lhokseumawe sekitar 26 km dari Lhokseumawe, Aceh Utara.
(hps/hps) Next Article Cerita di Balik 7 BUMN 'Zombie', Ada Tempat Kerja Jokowi!
BUMN yang disebut Erick akan dilikuidasi tersebut adalah PT Kertas Kraft Aceh (Persero).
"Kertas Kraft Aceh juga sama, saya ga mau terjebak tapi ini (kita akan) putuskan apa disehatkan perbaiki core business atau masuk ketgori lain. Atau dengan kerendahan hati harus dilikuidasi biar gak jadi beban," kata Erick di Gedung DPR, Kamis (20/02/2020).
Kertas Kraft Aceh sempat mencari pendanaan sebesar Rp 1 triliun untuk memproduksi kertas. Pendanaan ini dibutuhkan untuk memenuhi bahan baku, memperbaiki mesin yang sudah tua dan lainnya.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia dari Perusahaan Pengelola Aset (PPA) ada 10 perusahaan yang tengah diperbaiki neracanya. Salah satunya Kerta Kraft Aceh.
PPA menyebutkan tengah menyiapkan sejumlah rencana guna menyehatkan 10 perusahaan BUMN yang saat ini menjadi 'pasiennya'. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya adalah PT Merpati Nusantara Airlines, PT Kertas Leces, PT Survai Udara Penas, PT Industri Gelas, dan PT Industri Sandang Nusantara.
Direktur Konsultasi Bisnis dan Aset Manajemen PPA, Dikdik Permadi Yoffana, pernah mengatakan terdapat beberapa perusahaan yang menjadi prioritas penyehatan saat ini, terkecuali untuk Kertas Leces karena sudah tahapan pailit. PPA menyiapkan rencana pengembangan bisnis baru untuk BUMN yang saat ini dikelolanya.
"Timeline-nya yang paling cepat salah satunya Leces. Bukan cepat lagi tapi udah pailit itu tunggu lelang aset saja lalu selesaikan kewajibannya kepada kreditor," kata Dikdik di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).
Situs resmi perusahaan mencatat Kertas Kraft Aceh didirikan dalam rangka swasembada pengadaan kertas kantong semen di dalam negeri, dan di sisi lain ikut serta dalam menunjang peningkatan ekspor non-migas. Lokasi pabrik berada di Zona Industri Lhokseumawe sekitar 26 km dari Lhokseumawe, Aceh Utara.
(hps/hps) Next Article Cerita di Balik 7 BUMN 'Zombie', Ada Tempat Kerja Jokowi!
Most Popular