Bos Asabri: Heru Hidayat & Bentjok Belum Bayar Utang

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 February 2020 14:15
adahal akhir Januaru lalu, Sonny mengatakan sudah meminta pelunasan utang tersebut sejak pertengahan 2019.
Foto: Komisi 6 DPR (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Asabri (Persero), Sonny Widjaja, menyampaikan Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputra belum melunasi utang kepada perseroan. Padahal akhir Januari lalu, Sonny mengatakan sudah meminta pelunasan utang tersebut sejak pertengahan 2019.

"Belum (dibayar), tapi sudah dapat komitment," kata Sonny, saat memaparkan kondisi Asabri di depan Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di Gedung DPR, Rabu (19/2/2020).

Akhir Januari lalu, di depan Anggota Komisi XI DPR, Sonny sempat menjelaskan soal utang Heru Hidayat dan Benny Tjokro. Asbari sudah memanggil kedua pihak tersebut untuk meminta pertanggungjawaban mengingat dana Asabri adalah dana milik prajurit TNI/Polri/Kementerian Pertahanan.


"Komitmen dan tanggungjawab beliau [Heru dan Bentjok] sudah kita mintakan di pertengahan tahun 2019 ketika sahamnya kok semakin menurun nggak ada perubahan dan recovery kita panggil, minta pertanggungjawaban," tegas Sonny.

"Karena saya bilang ini uangnya prajurit dan Polri, mereka bersenjata. Kalau tijitibeh, mati siji mati kabeh [Mati Satu, Mati Semua]. Akhirnya mereka sudah komitmen. Sudah tanda tangan akta real, tinggal tagih dan kembali."

Sonny mengatakan nilai utang keduanya mencapai Rp 10,9 triliun. Permintaan tanggung jawab Asabri kepada pihak-pihak terkait adalah bagian dari langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memulihkan atau recovery penurunan nilai aset.

Heru adalah Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yang juga memiliki beberapa saham lain, sementara Benny Tjokro adalah Dirut PT Hanson International Tbk (MYRX) dan pemilik PT Rimo Internasional Tbk (RIMO). Keduanya kini menjadi dua dari enam tersangka kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).


Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Sonny mengakui banyak menempatkan dana pada saham-saham milik perusahaan Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputra.

"Paling besar punya HH sama BT. Underwriting saham negatif itu sejak 2010. Agresif tapi kondisi pasar nggak bagus jadi negatif dan penurunan nilai saham pesat," kata Sonny.

[Gambas:Video CNBC]


(hps/hps) Next Article Intip Begini Suasana Kantor Asabri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular