Internasional

Singapura Terancam Resesi, Lee Hsien Loong Guyur Rp 63 T

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 February 2020 13:03
Singapura mengumumkan paket keuangan senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar RP 63 triliun untuk membantu mengendalikan corona & dampaknya.
Foto: Business Insider Singapore
Jakarta, CNBC IndonesiaSingapura mengumumkan paket keuangan senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar RP 63 triliun untuk membantu mengendalikan wabah coronavirus dan mengatasi dampak ekonominya di negara-kota itu.

Langkah pendanaan ini membuka jalan bagi negara untuk mencatatkan defisit anggaran terbesarnya dalam setidaknya 15 tahun.



"Wabah pasti akan berdampak pada perekonomian kita," kata Menteri Keuangan Heng Swee Keat, sebagaimana dilaporkan Reuters, Rabu (20/2/2020).

"Kami akan melakukan segala upaya untuk memperlambat penyebaran virus."



Sebelumnya pada pekan lalu, negara tetangga Indonesia itu telah memangkas prospek pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini akibat wabah corona yang mematikan.

Ini dikarenakan negara ini menjadi negara di luar China yang paling terpukul oleh wabah virus asal Wuhan, China itu. Bahkan, Singapura diperkirakan akan kembali mencatatkan pertumbuhan yang lambat dan masuk ke dalam resesi karenanya.

Virus corona atau COVID-19 yang pertama ditemukan pada Desember lalu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang per hari ini, Rabu (19/2/2020). Sementara jumlah korban terjangkit mencapai lebih dari 74.000 kasus dan menyebar ke sedikitnya 27 negara.

Di Singapura sendiri, kasus terjangkit telah mencapai 80 kasus sejauh ini. Bahkan, menurut Lee Ju Ye, seorang ekonom di Maybank, dampak yang dibawa corona di Singapura bisa lebih besar dari SARS yang mewabah di dunia pada 2002-2003 lalu.

"Dampak COVID-19 mungkin akan lebih besar daripada SARS karena China lumayan penting bagi ekspor dan pariwisata Singapura," kata Lee.

"Sekarang, (wabah) ini berdampak pada rantai pasokan global dan produsen Singapura akan merasakan dampaknya."

Menurut laporan, paket pendanaan yang dikeluarkan Singapura akan ditujukan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit dengan anggaran sebesar US$ 575 juta, di mana dana itu utamanya akan dihabiskan di sektor perawatan kesehatan.

Itu juga mencakup US$ 4 miliar tambahan dana untuk menopang bisnis, pekerja dan rumah tangga yang terdampak COVID-19.

Untuk itu, pemerintah Singapura dilaporkan menganggarkan defisit anggaran keseluruhan sebesar US$ 10,9 miliar atau 2,1% dari PDB, pada Tahun Anggaran 2020. Ini merupakan angka tertinggi sejak setidaknya 2005, menurut situs web statistik pemerintah.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article 1 WNI Positif Corona di Singapura, Ini Fakta-faktanya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular