Analisis

Terburuk di Asia, tapi Rupiah Masih Punya Peluang Bangkit

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 February 2020 11:52
Posisi tersebut sedikit membaik, pelemahan rupiah menjadi 0,38% pada pukul 11:35 WIB, tetapi masih menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) akibat memburuknya sentimen pelaku pasar setelah jumlah korban virus corona bertambah signifikan.

Rupiah langsung melemah 0,22% ke Rp 13.690/US$ begitu perdagangan hari ini dibuka. Depresiasi rupiah semakin besar hingga 0,39% ke Rp 13.713/US$.
Posisi tersebut sedikit membaik, pelemahan rupiah menjadi 0,38% pada pukul 11:35 WIB, tetapi masih menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.



Sepanjang tahun ini hingga kemarin rupiah masih membukukan penguatan 1,59% melawan dolar AS, sehingga ketika kondisi finansial global belum stabil akibat wabah Covid-19 rupiah diterpa aksi ambil untung (profit taking) yang membuat harganya melemah. Apalagi dolar AS merupakan aset yang menyandang status aset aman (safe haven) sehingga menjadi pilihan investasi saat kondisi finansial global belum stabil.



Wabah Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Berdasarkan data dari satelit pemetaan ArcGis, jumlah korban meninggal kini lebih dari 2.000 orang, tepatnya 2.009 orang. Sementara jumlah yang terjangkit kini lebih dari 75.000 orang.

Jumlah tersebut meningkat drastis, hari sebelumnya korban meninggal dilaporkan sebanyak 1.875, dengan jumlah yang terjangkit lebih dari 73.000 orang.
Padahal sebelumnya penambahan jumlah kasus sudah mulai melandai. Hal tersebut sesuai seperti yang pernyataan oleh ahli imunologi dan anggota satuan tugas Covid-19 AS, Anthony Faucy mengatakan China memang melaporkan penambahan jumlah korban meninggal dan terjangkit lebih sedikit dari sebelumnya, tetapi bukan berarti wabah virus corona mulai melambat.

"Kita harus melihat beberapa hari sebelum menentukan apakah itu benar atau itu hanya variasi yang umumnya terjadi" kata Fauci sebagaimana dilansir CNBC International.

Sementara itu analis dari Raymond James mengatakan "hal yang terburuk masih belum datang" dari wabah virus corona.

Terburuk di Asia, Tapi Rupiah Masih Punya Peluang BangkitGrafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Sumber: Refinitiv


Secara teknikal melihat grafik 1 Jam, rupiah berpeluang memangkas pelemahan selama tidak melewati resisten (tahanan atas) terdekat di Rp 13.715/US$ melihat indikator stochastic yang jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought untuk pasangan dolar AS vs rupiah (USD/IDR), itu menjadi sinyal harga akan turun. Ini berarti rupiah berpeluang memangkas pelemahan.

Rupiah berpeluang memangkas pelemahan ke Rp 13.690/US$. Jika berhasil dilewati, Mata Uang Garuda berpeluang menuju Rp 13.660/US$.

Sementara jika resisten ditembus dengan meyakinkan, rupiah berisiko melemah ke Rp 13.735/US$. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 
(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular