Analisis

Neraca Dagang Indonesia Tekor, Rupiah Bisa Menguat Hari Ini?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 February 2020 13:24
Rupiah di Fase Konsolidasi
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Secara teknikal, rupiah cukup berat untuk menguat pada hari ini. Mata Uang Garuda masih berada dalam fase konsolidasi. Rupiah pada Selasa pekan lalu sekali lagi membentuk pola Black Marubozu. Saat itu Rupiah membuka perdagangan di level Rp 13.690/US$, dan mengakhiri perdagangan di Rp 13.660/US$, atau menguat 0,22%.

Level terlemah rupiah sama dengan level pembukaan, sementara level terkuat sama dengan level penutupan, sehingga secara teknikal masih mengukir pola Black Marubozu.

Black Marubozu kerap dijadikan sinyal harga suatu instrumen akan menurun lebih lanjut. Dalam hal ini, nilai tukar dolar AS melemah melawan rupiah. Terakhir kali rupiah membentuk pola Black Marubozu pada 7 Januari lalu, sejak saat itu rupiah sempat menguat 2,2% ke Rp 13.565/US$ pada 24 Januari lalu.

Neraca Dagang RI Tekor, Rupiah Bisa Menguat Hari Ini? Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Sumber: Refinitiv


Setelah mencapai level tersebut, penguatan rupiah terkikis, dan kini memasuki fase konsolidasi. Sekilas melihat ke belakang, penguatan tajam rupiah juga terjadi setelah menembus batas bawah pola Descending Triangle di level Rp 13.885/US$. Target penguatan setelah menembus pola tersebut Rp 13.245/US$, dan belum tercapai.

Rupiah berada pada fase konsolidasi dengan Rp 13.885/US$ menjadi batas atas dan Rp 13.565/US$ menjadi batas bawah. Dengan kembali munculnya Black Marubozu, di pekan lalu, rupiah sebenarnya berpeluang menguat, tetapi wabah virus corona membuat rupiah loyo. 

Untuk pergerakan hari, melihat grafik 1 jam indikator stochastic bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold). 

Neraca Dagang RI Tekor, Rupiah Bisa Menguat Hari Ini? Grafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Foto: Refinitiv


Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah oversold untuk pasangan USD/IDR, itu menjadi sinyal harga akan naik. Ini berarti rupiah berpeluang kembali tertekan. 

Resisten (tahanan atas) terdekat berada di Rp 13.790/US$, jika berhasil ditembus Rupiah berisiko melemah ke Rp 13.715/US$. Sementara itu, selama tertahan di bawah resisten rupiah berpeluang memangkas pelemahan bahkan menguat ke Rp 13.660/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular