Harga Emas Flat Aja Nih, Permintaan Emas China Melambat Sih

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 February 2020 11:17
Harga emas flat saat virus corona masih ganas karena dolar AS menguat dan permintaan dari China melemah
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia hanya naik tipis dan cenderung flat pada perdagangan hari ini. Dolar yang masih perkasa serta permintaan emas China yang kemungkinan besar melemah mampu mengimbangi sentimen virus corona yang masih terus merebak.

Harga emas di pasar spot pada Rabu (12/2/2020) berada di posisi US$ 1.567,56/troy ons atau naik 0,01%. Nyaris tak bergerak dari posisi penutupan perdagangan kemarin. Menggunakan data harga penutupan, si logam mulia di pekan ini ditransaksikan di level US$ 1.567 - US$ 1.571.

Berdasarkan data John Hopkins CSSE, jumlah orang yang terinfeksi virus corona sampai hari ini mencapai 45.182. Jumlah korban meninggal mencapai 1.115 orang. Virus corona memang masih belum menunjukkan tanda-tanda dapat dijinakkan.

Lembaga pemeringkat global S&P mengatakan bahwa wabah ini kemungkinan akan berakhir pada April nanti. Sementara beberapa analis mengatakan skenario paling buruknya, virus ini akan berhenti merebak paling lambat bulan Mei.

Bagaimanapun juga akibat virus ini berbagai aktivitas sehari-hari di China menjadi terganggu, sehingga memukul perekonomian Negeri Tirai Bambu itu. Riset Goldman Sachs mengatakan bahwa dampak virus corona dapat memangkas pertumbuhan ekonomi China hingga 0,4 persen poin.

Kasus penderita penyakit pernapasan akibat virus corona mulai bertambah secara signifikan sejak 20 Januari 2020. Akibatnya harga emas melesat ke level tertingginya pada 31 Januari 2020.

Namun setelah itu dolar AS menjadi semakin perkasa sehingga harga emas yang sudah mahal menjadi semakin mahal. Pelaku pasar jadi tergoda untuk mencairkan cuannya. Harga emas pun tertekan dan anjlok setelah itu.

Lagipula libur tahun baru imlek yang sepi akibat merebaknya virus corona membuat berbagai tempat pariwisata seperti Disney Land di Shang Hai yang harusnya ramai menjadi ditutup. Berbagai perayaan pun dibatalkan.

Sepinya libur tahun baru imlek membuat permintaan terhadap emas berupa perhiasan China melemah. Menurut Kitco Metals, permintaan emas China melambat karena harga emas yang sudah tinggi, perekonomian China yang turun serta wabah virus corona.

China merupakan salah satu pembeli emas terbesar di dunia mengungguli India. Biasanya puncak pembelian emas dilakukan beberapa hari sebelum tahun baru.

Kitco Metals melaporkan, Carsten Fritsch seorang analis Commerzbank juga mengomentari permintaan yang biasanya melemah saat liburan. "permintaan 9emas) akan melemah atau setidaknya tak sekuat tahun lalu"

"Harga (emas) sangatlah mahal, jelas lebih mahal dari tahun lalu" katanya "Wabah virus (corona) datang menjelang libur tahun baru imlek, sehingga pembelian emas lebih lemah dari biasanya"


TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga Emas Tertatih untuk Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular