2 Hari Terburuk di Asia, Rupiah Akhirnya Menguat Juga

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 February 2020 16:51
Kecuali yen Jepang, semua mata uang utama Asia menguat melawan dolar AS pada hari ini.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah akhirnya menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (11/2/2020) setelah melemah 2 hari beruntun.

Rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di level Rp 13.690/US$, dan sepanjang perdagangan tidak pernah mencicipi zona merah, meski penguatannya juga tidak terlalu besar. Menjelang pasar dalam negeri ditutup, penguatan rupiah akhirnya terakselerasi dan mengakhiri perdagangan di level Rp 13.660/US$, menguat 0,22% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Kecuali yen Jepang, semua mata uang utama Asia menguat melawan dolar AS pada hari ini. Itu artinya sentimen pelaku pasar mulai membaik. Yen merupakan mata uang yang menyandang status aset aman (safe haven) yang biasanya menguat ketika sentimen pelaku pasar memburuk, begitu juga sebaliknya.

Peso Filipina menjadi mata uang dengan kinerja terbaik pada hari ini, Hingga pukul 16:00 WIB, peso Filipina menguat 0,41%.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Benua Kuning hingga pukul 16:00 WIB.



Sentimen pelaku pasar yang mulai membaik pada hari ini membuat rupiah bangkit. Meski demikian pelaku pasar masih berhati-hati melihat dampak wabah virus corona terhadap perekonomian China. Berdasarkan data dari ArcGis, total korban meninggal akibat virus corona kini menjadi 1.016 orang, dan telah menjangkiti lebih dari 43.000 orang di berbagi negara.

Hasil riset S&P menunjukkan pertumbuhan ekonomi China bisa terpangkas 1,2% akibat virus corona. Kala ekonomi China melambat, negara-negara lain tentunya juga akan terseret, sebabnya Negeri Tiongkok merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia setelah AS.

Untuk meredam dampak virus corona ke perekonomian, bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) di awal bulan menurunkan suku bunga reverse repo tenor 7 hari menjadi 2,4%, sementara tenor 14 hari diturunkan menjadi 2,55% guna meredam gejolak finansial akibat virus corona. Selain itu PBoC juga menyuntikkan likuiditas senilai 1,7 triliun yuan (US$ 242,74 miliar) melalui operasi pasar terbuka.



Selain itu, Pemerintah China juga akan memangkas bea masuk impor berbagai produk AS senilai US$ 75 miliar. Belum jelas produk apa saja yang dimaksud, yang pasti bea masuk yang sebelumnya 10% akan dipangkas menjadi 5%, dan yang sebelumnya 5% menjadi 2,5%.

Dalam rilis Kementerian Keuangan China yang dikutip CNBC International, pemangkasan bea masuk tersebut dilakukan untuk perkembangan perdagangan yang lebih sehat antara China dengan AS. Pemangkasan tersebut mulai berlaku pada 14 Februari nanti.

Dengan pemangkasan bea impor itu, perundingan dagang fase II akan berjalan lancar, dan bea masuk yang diterapkan kedua negara semakin dipangkas sehingga arus perdagangan global menjadi lancar, dan diharapkan mampu mengurangi dampak negatif dari wabah virus corona.

Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) hari ini melaporkan penjualan eceran pada Januari 2020 mengalami penurunan sejalan dengan pola musimannya pada awal tahun. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2020 yang diprakirakan -3,1% year-on-year (YoY).

Penurunan penjualan eceran di awal tahun memang sudah menjadi pola musiman, geliat perekonomian biasanya memang belum kencang. Tetapi penurunan di akhir tahun lalu yang bisa dikatakan menjadi "masalah". Pada bulan Desember 2019 penjualan IPR turun 0,5% YoY, di saat libur Natal dan Tahun Baru yang biasanya menjadi musim belanja. Penurunan tersebut bisa jadi memberikan gambaran daya beli masyarakat saat ini memang rendah.

Rilis data tersebut cukup menjadi beban, membuat penguatan rupiah agak lambat pada hari ini, sehingga hanya menjadi mata uang dengan kinerja terbaik ke-lima di Asia hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular