Di DPR, PGN Buka-bukaan soal Nasib Harga Gas Industri

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 February 2020 10:11
PT PGN Tbk (PGAS) masih terus berdiskusi untuk mencari jalan keluar menekan harga gas industri.
Foto: pgn komisi Vii
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PGN Tbk (PGAS), anak usaha sub-holding gas PT Pertamina (Persero), masih terus berdiskusi untuk mencari jalan keluar menekan harga gas industri menjadi US$ 6 per juta british thermal unit (MMBTU), sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar industri dalam negeri bisa lebih bersaing.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan PGN terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BPH Migas, SKK Migas, Pertamina dan Kementerian BUMN untuk menentukan skema yang akan dipilih untuk menurunkan harga gas.

Hal itu untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016.
"Perhitungan kajian ini akan dilaporkan, nantinya pemerintah akan diputuskan pelaksanaannya," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII, Senin, (10/02/2020).


Pihaknya berharap penetapan harga gas bumi tidak mempengaruhi besaran penerimaan yang menjadi bagian kontraktor.

"Dalam penetapan harga gas bumi ESDM menetapkan tarif mulai dari tarif pencairan, penyimpanan, regasifikasi, niaga, dan margin yang wajar," imbuhnya.

Dalam menjalankan Perpres ini, PGN akan tetap melihat keekonomiannya agar berjalan baik serta berkelanjutan.


"Dalam ukuran nilai rupiah dan dolar kelayakan. Dari 7 sektor industri yang ditentukan 3 sektor Baja, Petro, dan Pupuk sudah nikmati U$S 6 per MMBTU. Kami sedang membahas lebih detail dengan Kementerian ESDM," paparnya.

Sebelumnya, Plt Dirjen Migas Kementerin ESDM Ego Syahrial mengatakan upaya menurunkan harga gas tengah dilakukan, menekan harga sesuai dengan arahan presiden. "Lagi diproses mungkin dalam waktu segera pokoknya. Sesuai arahan presiden supaya bisa U$S 6 , kita lagi kerja keras lagi kita sisir semua," ungkapnya, Jumat, (7/02/2020).

Lebih lanjut dirinya menerangkan akan melakukan efisiensi di semua badan usaha yang terkait. Ego belum bisa memastikan kapan harga akan diturunkan, namun dirinya menegaskan sesegera mungkin.


"Efisiensi ini tujuannya untuk rakyat untuk perkembangan Perekonomian. Saya belum mau ngomong (turun per 1 April) kita akan bekerja secepat mungkin. Pokoknya ini pemerintah bersungguh-sungguh," imbuhnya.


(tas/tas) Next Article Saham PGAS Diobral Asing & Rontok Lebih 6%, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular