Erick Mau Gabung Semua RS BUMN, Bakal Sebesar Apa sih?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 February 2020 17:56
Erick mengatakan akan ada 64 rumah sakit dalam satu payung perusahaan yang bisa menyediakan 6.500 tempat tidur.
Foto: Erik Tohir di IHC Medical Forum. (CNBC Indonesia/Monica Ramadhona Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penggabungan (merger) rumah sakit milik anak usaha BUMN akan menghasilkan entitas usaha yang bisa menghasilkan pendapatan setidaknya mencapai Rp 5,6 triliun.

Erick mengatakan akan ada 64 rumah sakit dalam satu payung perusahaan yang bisa menyediakan 6.500 tempat tidur.

"Kalau secara revenue diawali hampir Rp 5,6 triliun dengan EBITDA Rp 510 miliar. Tapi ini kan belum konsolidasi dan maksimal. Diharapkan ke depan (pendapatan) kurang lebih Rp 8 triliun," ujar Erick di acara Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020).  EBITDA adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.


Namun, kata Erick, fokus Kementerian BUMN bukan fokus pada pengembangan bisnis. Konsolidasi rumah sakit milik BUMN tersebut akan fokus pada peningkatan layanan kesehatan.

"Dengan konsolidasi RS ini yang tadinya RS ini dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang tidak fokus ke dunia kesehatan, sekarang jadi fokus di kesehatan. Tapi tak cukup dari itu, yang dituntut menjadi expert di bidangnya," ujar Erick.

Apalagi, kata Erick, dunia saat ini sedang mendapat serangan dari virus corona yang berdampak pada perekonomian dunia. "Jadi bukan hanya pelayanan secara bisnis, tapi juga mengantisipasi kalau ada penyakit-penyakit epidemik itu," tambah Erick

Erick kembali menyampaikan, konsolidasi tersebut mulai berjalan pada Juni. Konsolidasi RS BUMN tersebut akan dilakukan tiga tahap, dan akhir tahun akan ada konsolidasi yang lebih besar lagi.

(hps/hps) Next Article 4 RS BUMN jadi Rujukan Pasien Corona, Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular