
Kena Dampak, PT Timah Jadi 'Korban' Virus Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk. (TINS) menyebutkan harga jual timah di awal tahun ini kembali turun akibat penyebaran coronavirus yang berawal dari Wuhan, China. Kondisi ini memicu perusahaan masih akan menunggu perkembangan pasar untuk mengakselerasi penjualan, terutama pasar ekspor.
Direktur Utama Timah Riza Pahlevi Tabrani mengatakan saat ini harga jual timah masih belum optimal, setelah berhasil meningkat ke US$ 17.800/metrik ton di awal tahun, namun harga kembali terkoreksi.
"Kita akan lihat benefit ekspor, harga memang sempat US$ 17.800 tapi karena corona kembali terkoreksi dan volatil. Kita wait and see, kalau harga bagus akan fokus tingkatkan penjualan lagi," kata Riza di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (10/2/2020), usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Lebih lanjut, Corporate Secretary Timah Abdullah Umar di kesempatan yang sama menyebutkan untuk mengantisipasi penurunan harga ini perusahaan masih menahan jumlah ekspornya saat ini.
Selain itu, harga yang rendah ini juga membuat perusahaan menjaga tingkat produksi di level yang moderat. "Targetnya naik 5%, tapi tergantung juga dengan harga," imbuh dia.
Namun demikian, saat ini perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan cadangan timahnya, untuk itu eksplorasi yang aktif terus dilakukan. Upaya yang akan dilakukan perusahaan adalah untuk mengembangkan tambang primer, di samping juga terus berfokus pada tambang aluvial saat ini.
Untuk kebutuhan eksplorasi tersebut, perusahaan masih menganggarkan dari dana belanja modal (capital expenditure/capex) yang sebesar lebih dari Rp 2 triliun. "Capex paling besar untuk biaya investasi kami di eksplorasi, baik di Bangka dan Belitung," kata dia.
Pada Senin ini, Timah menggelar RUPSLB. Hasilnya pemegang saham mengangkat 3 komisaris baru dan 2 direktur baru. Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB, komisaris yang diangkat yakni M Alfan Baharudin sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, Satriya Hari Prasetya sebagai Komisaris Independen dan Rustam Effendi sebagai Komisaris.
Lalu, dua direktur yang diangkat yakni Wibisono sebagai Direktur Keuangan dan Agung Pratama sebagai Direktur Operasi dan Produksi.
Komisaris
- Komisaris Utama / Independen : M Alfan Baharudin
- Komisaris Independen : Satriya Hari Prasetya
- Komisaris : Rudy Suhendar
- Komisaris : Bambang Sunarwibowo
- Komisaris : Rusman Effendi
Direksi
- Direktur Utama : Mochtar Riza Pahlevi Tabrani
- Direktur Sumber Daya Manusia : Muhammad Rizki
- Direktur Keuangan : Wibisono
- Direktur Operasi & Produksi : Agung Pratama
- Direktur Pengembangan Usaha : Alwin Albar
- Direktur Niaga : Purwoko.
Susunan jajaran direksi Timah sebelum RUPSLB, yaitu:
- Direktur Utama : Mochtar Riza Pahlevi Tabrani
- Direktur Sumber Daya Manusia : Muhammad Rizki
- Direktur Keuangan : Emil Ermindra
- Direktur Operasi & Produksi : Alwin Albar
- Direktur Pengembangan Usaha : Trenggono Sutioso
- Direktur Niaga : Purwoko
Jajaran Komisaris Timah:
- Komisaris Utama / Independe : Fachry Ali
- Komisaris Independen : Milawarma
- Komisaris : Rudy Suhendar
- Komisaris : Bambang Sunarwibowo
- Komisaris : Teuku Pribadi
(tas/tas) Next Article PT Timah Genjot Kinerja, Analis: Investor Nantikan RUPSLB