Melemah Sepekan, Rupiah Masih Termasuk yang Kuat di ASEAN

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 February 2020 17:27
Nilai tukar rupiah memang melemah terhadap dolar dalam sepekan terakhir.
Foto: Infografis/Pergerakan Rupiah Sepekan/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali takluk di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Meski demikian kinerja rupiah di kawasan Asia Tenggara bukan yang terlemah dalam sepekan ini.

Sepanjang pekan ini, rupiah mengalami koreksi sebesar 0,15% di pasar spot pada harga Rp 13.670/dolar AS. Koreksi tersebut menempatkan rupiah pada posisi ketiga jika dibandingkan kinerja mata uang di kawasan Asia Tenggara lainnya.



Pelemahan yang terjadi di hari pertama dan terakhir pada pekan ini membuat penguatan yang terjadi pada tanggal 4-6 Februari 2020 terhapus. Hal ini dikarenakan pelaku pasar cenderung memburu mata uang utama (hard currency) karena khawatir terjadi rugi kurs investasi di negara berkembang termasuk Indonesia.

Dolar yang merupakan hard currency terlihat diburu, hal ini tercermin dari dolar index/DXY (indeks yang mengukur kekuatan dolar AS dihadapan hard currency lainnya) yang menguat 1,35% dalam sepekan terakhir.

Selain karena virus corona, data lapangan pekerjaan non-pertanian AS membaik dengan menciptakan 225.000 pekerjaan pada bulan Januari 2020, angka tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters yang memperkirakan 160.000 pekerjaan saja.

Secara umum, pelaku pasar masih mencemaskan wabah virus corona yang berpotensi membuat ekonomi global melambat. Dilansir dari CNBC International, virus corona telah membunuh 700 lebih orang secara global, dengan 33.800 orang terjangkiti. Pada Jumat (7/2/2020), jumlah kematian di China bertambah 81 orang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular