
Prospek Dipangkas, Rating Waskita Tak Lagi Digarap Pefindo
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
07 February 2020 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencabut peringkat utang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), setelah lembaga pemeringkat itu menurunkan prospek peringkat idA- perusahaan menjadi negatif dari sebelumnya stabil.
Dalam keterbukaan informasi WSKT kepada otoritas bursa pekan ini (5/2/20), perusahaan BUMN konstruksi tersebut tidak lagi diperingkat Pefindo sejak akhir Januari atas permintaan emiten.
"Panitia pemeringkat Pefindo memutuskan untuk menarik kembali peringkat (withdrawn) terhadap obligasi berkelanjutan IV/2019 Waskita Karya dikarenakan permintaan dari perusahaan," ujar Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra dalam keterbukaan informasi tersebut.
Hal itu dinyatakan Salyadi didasari hasil dari permintaan emiten melalui surat No.160/WK/DIR/2020 pada 24 Januari tentang Permohonan Pembatalan Pemeringkatan Atas Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Waskita serta hasil rapat yang digelar pada Jumat, 31 Januari 2020.
Surat Salyadi dan Pefindo menjadi pelengkap isi dari keterbukaan informasi Sekretaris Perusahaan Waskita Shastia Hadiarti terkait penarikan peringkatnya.
Penarikan peringkat dari Pefindo berselang tidak sampai dari sebulan sejak prospek peringkat emiten yang berada pada idA- diturunkan menjadi negatif dari sebelumnya stabil.
Peringkat idA- diberikan Pefindo kepada WSKT dan obligasinya sejak Maret 2012 dengan prospek stabil. Dalam riset pemeringkatan Pefindo dituliskan setidaknya Prospek peringkat itu pernah berubah pada 2017-2018 menjadi idA- dengan prospek positif, tetapi kembali menjadi stabil pada Maret 2019 dan negatif pada Januari 2020.
Penurunan prospek (outlook) dilakukan Pefindo untuk mengantisipasi memburuknya struktur modal Waskita dan perlindungan pada arus kas ke depannya.
Utang Waskita juga dicermati Pefindo sudah naik tinggi pada periode 9 bulan pertama 2019, yang tercermin melalui rasio utang bersih per EBITDA menjadi sebesar 14,8x sedangkan rasio EBITDA terhadap beban bunga (EBITDA to interest coverage ratio) turun menjadi 1,6x. EBITDA adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
Selain dengan Pefindo, Waskita juga melakukan pemeringkatan utang terhadap profil kredit dan efek utangnya melalui PT Fitch Ratings Indonesia.
Di Indonesia, saat ini hanya ada dua lembaga pemeringkat yaitu Pefindo dan Fitch Ratings. Fitch merupakan anak usaha dari perusahaan pemeringkat asal Amerika Serikat yaitu Fitch Ratings Inc, satu dari tiga besar pemeringkat dunia.
Dua pemeringkat terbesar tingkat dunia adalah Moody's Investors Services dan Standard & Poor's (S&P). Selama ini Pefindo menjalin kerjasama dengan S&P terutama dari sisi metodologi.
Fitch Ratings masih menyematkan peringkat A-(idn) untuk Waskita danefekobligasinya. BerbedadibandingPefindo, prospek peringkat A-(idn) itu baru naik menjadi stabil pada Desember 2019, naik dari sebelumnya di posisi negatif. Peringkat A- masih sama dengan peringkat pertama perseroan yang diberikan FitchkepadaWSKT pada September 2017.
(irv/tas) Next Article Sahamnya Disuspensi, WSKT Tegaskan Hanya Tunda Bayar Bunga
Dalam keterbukaan informasi WSKT kepada otoritas bursa pekan ini (5/2/20), perusahaan BUMN konstruksi tersebut tidak lagi diperingkat Pefindo sejak akhir Januari atas permintaan emiten.
"Panitia pemeringkat Pefindo memutuskan untuk menarik kembali peringkat (withdrawn) terhadap obligasi berkelanjutan IV/2019 Waskita Karya dikarenakan permintaan dari perusahaan," ujar Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra dalam keterbukaan informasi tersebut.
Hal itu dinyatakan Salyadi didasari hasil dari permintaan emiten melalui surat No.160/WK/DIR/2020 pada 24 Januari tentang Permohonan Pembatalan Pemeringkatan Atas Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Waskita serta hasil rapat yang digelar pada Jumat, 31 Januari 2020.
Surat Salyadi dan Pefindo menjadi pelengkap isi dari keterbukaan informasi Sekretaris Perusahaan Waskita Shastia Hadiarti terkait penarikan peringkatnya.
Penarikan peringkat dari Pefindo berselang tidak sampai dari sebulan sejak prospek peringkat emiten yang berada pada idA- diturunkan menjadi negatif dari sebelumnya stabil.
Peringkat idA- diberikan Pefindo kepada WSKT dan obligasinya sejak Maret 2012 dengan prospek stabil. Dalam riset pemeringkatan Pefindo dituliskan setidaknya Prospek peringkat itu pernah berubah pada 2017-2018 menjadi idA- dengan prospek positif, tetapi kembali menjadi stabil pada Maret 2019 dan negatif pada Januari 2020.
Penurunan prospek (outlook) dilakukan Pefindo untuk mengantisipasi memburuknya struktur modal Waskita dan perlindungan pada arus kas ke depannya.
Utang Waskita juga dicermati Pefindo sudah naik tinggi pada periode 9 bulan pertama 2019, yang tercermin melalui rasio utang bersih per EBITDA menjadi sebesar 14,8x sedangkan rasio EBITDA terhadap beban bunga (EBITDA to interest coverage ratio) turun menjadi 1,6x. EBITDA adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
Selain dengan Pefindo, Waskita juga melakukan pemeringkatan utang terhadap profil kredit dan efek utangnya melalui PT Fitch Ratings Indonesia.
Di Indonesia, saat ini hanya ada dua lembaga pemeringkat yaitu Pefindo dan Fitch Ratings. Fitch merupakan anak usaha dari perusahaan pemeringkat asal Amerika Serikat yaitu Fitch Ratings Inc, satu dari tiga besar pemeringkat dunia.
Dua pemeringkat terbesar tingkat dunia adalah Moody's Investors Services dan Standard & Poor's (S&P). Selama ini Pefindo menjalin kerjasama dengan S&P terutama dari sisi metodologi.
Fitch Ratings masih menyematkan peringkat A-(idn) untuk Waskita danefekobligasinya. BerbedadibandingPefindo, prospek peringkat A-(idn) itu baru naik menjadi stabil pada Desember 2019, naik dari sebelumnya di posisi negatif. Peringkat A- masih sama dengan peringkat pertama perseroan yang diberikan FitchkepadaWSKT pada September 2017.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Sahamnya Disuspensi, WSKT Tegaskan Hanya Tunda Bayar Bunga
Most Popular