
Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5%, 5 Saham Ini Topang IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia di kuartal IV-2019 hanya tumbuh 4,97%. Akan tetapi, secara keseluruhan tahun 2019 ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,02%.
"Ekonomi Indonesia tumbuh 4,97% di triwulan IV-2019. Sehingga di sepanjang 2019 ekonomi Indonesia tumbuh 5,02%," kata Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), dalam konferensi pers Rabu siang (5/2/2020).
Berdasarkan Konsensus pasar yang dihimpun, CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,035%.
Dari sisi pengeluaran, ekspor dan investasi belum bisa tumbuh sesuai harapan. Pada kuartal IV-2019, ekspor tumbuh negatif alias terkontraksi 0,39% YoY (year on year) sementara investasi atau Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) hanya tumbuh 4,06%.
Kinerja ekspor menjadi yang terburuk dalam dua kuartal terakhir. Sedangkan investasi lebih parah lagi, lajunya paling lemah sejak 2015.
Rilis data tersebut disikapi datar pelaku bursa saham sejak diumumkan pukul 11:00 WIB hari ini Rabu (5/2/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat bergerak mendatar di zona hijau hingga sesi I ditutup dengan penguatan 25 poin atau 0,44% pada level 5.948.
Adapun 5 saham berkapitalisasi besar (big cap) yang paling berkontribusi pada penguatan IHSG ialah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+1,14%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+1,33%), PT Multi Bintang Indonesia Tbk/MLBI (+10%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+2,4%), dan PT Adaro Energy Tbk/ADRO (+4,72%).
Penguatan IHSG salah satunya ditopang masuknya dana-dana asing ke bursa saham dalam negeri. asing pada setengah hari pertama perdagangan hari ini membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 91,08 miliar di pasar reguler.
Investor asing menguasai perdagangan sebesar 43,38% dari jumlah transaksi senilai Rp 2,95 triliun, sedangkan sisanya 56,62% dilakukan oleh investor domestik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend