Khawatir Asing Kabur karena Corona, Ini Antisipasi Bos BI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 February 2020 11:32
Gubernur BI Perry menyampaikan pada 2019 pertumbuhan kredit perbankan sangat rendah.
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo di acara Mandiri Investment Forum 2020 (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengatakan sudah mempersiapkan langkah-langkah menghadapi penarikan dana asing atau capital outflow karena sentimen merebaknya virus corona.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan BI sudah menggelontorkan dana kurang lebih US$ 20 miliar atau sekitar Rp 274,62 triliun membeli surat utang pemerintah.

"Angkanya mendekati US$ 20 miliar. Ini salah satu contoh kerja sama erat BI dan kementerian keuangan. Salah satu isu yg kami hadapi sekaran adalah bagaimana boosting investment tidak hanya dari capital market, tapi juga dari bank," kata Perry dalam Mandiri Investment Forum 2020 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (5/2/2020).


Perry menyampaikan pada 2019 pertumbuhan kredit perbankan sangat rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan kredit perbankan pada 2019 hanya tumbuh 6,08%.

"Salah satu alasannya karena siklus ekonomi Indonesia sedang meningkat. Output potensial Indonesia tercatat 5,5%. Jadi dalam siklus ekonomi, gambarannya Indonesia masih berasa pada kurva naik. Ini adalah perhitungan yang empiris. Jadi ini yang kita sedang saksikan," ujar Perry.

Perry memprediksi, pada 2020 pertumbuhan kredit mencapai 10%. Saat ini, menurut Perry, kurva siklus ekonomi terus naik. Hal tersebut dibantu oleh kebijakan akomodatif.

"Di bawah kepemimpinan saya, BI ada 5 instrumen. Moneter, makroprudensial, payment system, financial market deepening dan syariah economic," jelas Perry.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Gubernur BI Yakin Ekonomi RI Tangguh, Ini Buktinya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular