IHSG 2020 Jeblok, Duit Rp 443 T Menguap di Pasar Saham RI

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
03 February 2020 16:56
Koreksi IHSG tersebut membuat nilai kapitalisasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) turut Rp 42,05 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pertama di pekan ini, Senin (3/2/2020), di zona merah. Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 0,32% ke level 5.920,97 dan terus bergerak di zona merah.

Titik terendah IHSG pada hari ini berada di level 5.877,2 atau turun1,06% jika dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan hari Jumat (31/1/2020).

Per akhir sesi satu, indeks saham acuan di Indonesia tersebut terkoreksi 0,52% ke level 5.909,2. Per akhir sesi dua, koreksi IHSG adalah sebesar 0,94% ke level 5.884,17.

Koreksi IHSG tersebut membuat nilai kapitalisasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun Rp 42,05 triliun, dari Rp 6.864,24 triliun di akhir pekan lalu menjadi Rp 6.822,19 triliun saat ini.


IHSG secara year to date terkoreksi 6,59%, koreksi dalam tersebut membuat nilai kapitalisasi turun Rp 442,83 triliun. Pada akhir 2019 nilai kapitalisasi IHSG tercatat sebesar Rp 7.265,02 triliun.

Pada perdagangan hari ini, level psikologis lainnya yakni 5.900, resmi ditembus oleh IHSG.

Kinerja IHSG pada perdagangan hari ini senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga bergerak di zona merah: indeks Nikkei jatuh 1,01%, indeks Shanghai 7,72%, indeks Straits Times terkoreksi 1,18%, dan indeks Kospi terpangkas 0,01%.

Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham China pada hari ini merupakan perdagangan pertama pasca libur panjang memperingati Tahun Baru China.

Meluasnya infeksi virus Corona menjadi faktor yang menekan kinerja bursa saham Benua Kuning. Virus Corona sendiri merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala dari paparan virus Corona meliputi batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, seperti dilansir dari CNN International.

Berpusat di China, kasus infeksi virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain. Hingga hari ini, setidaknya sebanyak 22 negara telah mengonfirmasi terjadinya infeksi virus Corona di wilayah mereka.

China, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan infeksi virus Corona.

Dari dalam negeri, tekanan bagi IHSG datang dari rilis angka inflasi periode Januari 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Sepanjang Januari 2020, BPS mencatat inflasi berada di level 0,39% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,68%. Capaian tersebut berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan bahwa pada bulan lalu terjadi inflasi sebesar 0,46% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,85%.

[Gambas:Video CNBC]


Sebagai catatan, dalam beberapa waktu terakhir inflasi Indonesia selalu berada di bawah ekspektasi. Untuk periode Desember 2019 misalnya, BPS mengumumkan terjadi inflasi sebesar 0,34% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan yang juga merupakan inflasi untuk keseluruhan tahun 2019 berada di level 2,72%.

Merespons hal tersebut, saham-saham konsumer dilego pelaku pasar, mendorong indeks sektor barang konsumsi terkoreksi 0,53%.

Saham-saham konsumer yang dilego pelaku pasar di antaranya: PT Kimia Farma Tbk/KAEF (-4,5%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (-1,92%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-1,26%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-0,54%), dan PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-0,48%).
(hps/tas) Next Article IHSG Drop, Bursa Saham RI Kehilangan Rp 151 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular