
Gerak Tak Wajar, 8 Saham Ini Masuk Radar BEI Selama Januari

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan sedikitnya 8 saham emiten yang masuk dalam kategori pengawasan khusus lantaran pergerakan harga sahamnya sudah bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
UMA adalah salah satu mekanisme pengawasan perdagangan dari BEI. UMA adalah aktivitas perdagangan dan atau pergerakan harga suatu efek saham yang tidak biasa (unsusual) dalam suatu kurun waktu tertentu. UMA ini dapat berpotensi mengganggu terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal," tulis pengumuman BEI, dikutip CNBC Indonesia, Senin (3/2/2020).
Saham terakhir yang masuk radar BEI karena UMA pada 30-31 Januari yakni PT Meta Epsi Tbk (MTPS) dan PT Ayana Land International Tbk (NASA).
Berikut 8 emiten tersebut
1. PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
Year to date, saham ini sudah minus 56,40% di level Rp 218/saham. Sebulan terakhir saham MINA ambles 48% dengan kapitalisasi pasar Rp 1,43 triliun.
2. PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL)
Saham REAL minus 39,91% dalam sebulan terakhir di level Rp 274/saham, dengan kapitalisasi pasar Rp 1,82 triliun.
3. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR)
Saham PCAR ambles 76% year to date, dan sebulan terakhir minus 54% di level Rp 268/saham.
4. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS)
Saham TOPS minus 37% year to date dan sebulan terakhir anjlok 28% di level Rp 171/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 5,70 triliun.
5. PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI)
Saham PADI ambles 81% di level Rp 50/saham alias saham gocap. Kapitalisasi pasar MINA Rp 565 miliar
6. PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY)
Saham ENVY minus 69,11% year to date di level Rp 278/saham, sebulan minus 66,30% dengan kapitalisasi pasar Rp 500,40 miliar.
7. PT Ayana Land Internasional Tbk (NASA)
Saham NASA minus 68% di level Rp 234/saham secara year to date dengan kapitalisasi pasar Rp 2,58 triliun
8. PT Meta Epsi Tbk (MTPS)
Saham MTPS minus 53% di level Rp 420/saham secara year to date dengan kapitalisasi pasar Rp 876 miliar.
Saham ENVY sempat kena suspensi di pasar reguler dan tunai pada 29 Januari lalu dan kembali dibuka pada perdagangan 30 Januari. Namun pada 3 Februari ini, saham perusahaan teknologi informasi ini kembali disuspensi alias dihentikan sementara oleh BEI karena terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan.
Saham PCAR juga disuspensi, lalu dibuka kembali pada 23 Januari, begitu juga dengan saham PADI yang dibuka lagi suspensinya pada 23 Januari 2020.
Hanya saja, dengan UMA yang ditetapkan tidak berurutan ini (ditetapkan sesuai pantauan BEI), BEI mencermati perkembangan pola transaksi saham-saham ini sehingga para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi BEI.
"Mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi emiten, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambil keputusan investasi [atas saham-saham ini]," tulis pengumuman BEI, dikutip CNBC Indonesia, Senin (3/2/2020).
(tas/hps) Next Article BEI Pantau Ketat Perdagangan Saham MLIA, CYBR dan SOLA