Kredit Lesu, Pertumbuhan Uang Beredar Melambat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 January 2020 10:26
Salah satu penyebabnya adalah penyaluran kredit perbankan yang lesu.
Ilustrasi Uang Rupiah (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan uang beredar melambat pada Desember 2019. Salah satu penyebabnya adalah penyaluran kredit perbankan yang lesu.

Pada Desember 2019, uang beredar dalam arti luas atau M2 tumbuh 6,6% year-on-year (YoY) menjadi Rp 6.138,3 triliun. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,1%.

"Perlambatan pertumbuhan M2 disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan surat berharga selain saham. Uang beredar dalam arti sempit tumbuh melambat dari 10,5% pada November 2019 menjadi 7,5% pada Desember 2019, terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan uang kartal dan giro rupiah," sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Jumat (31/1/2020).

Perlambatan juga terjadi pada surat berharga selain saham, dari 31,3% pada bulan sebelumnya menjadi 26,5% pada Desember 2019. Sementara itu, komponen uang kuasi tumbuh meningkat, terutama didorong oleh pertumbuhan giro valas, sehingga menjadi faktor penahan perlambatan pertumbuhan uang beredar yang lebih dalam.

Perlambatan M2 juga disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan aktiva luar dan negeri negeri bersih. Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih melambat dari 4,6% pada November 2019 menjadi 4,4%. Sementara itu, perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih terutama disumbang oleh penyaluran kredit yang melambat menjadi 5,9% dari capaian pada bulan sebelumnya sebesar 7%.

Namun ada hal yang menahan perlambatan pertumbuhan uang beredar yaitu aktivitas pemerintah. Maklum, sudah menjadi pola menahun aktivitas pemerintah baru 'panas' jelang akhir tahun.

"Operasi keuangan pemerintah justru tercatat ekspansi sebesar 3,7%, lebih tinggi dibandingkan dengan ekspansi bulan sebelumnya sebesar 2,4%. Ekspansi operasi pemerintah tersebut sekaligus menjadi faktor penahan perlambatan M2 lebih dalam lagi," sebut keterangan BI.

(aji/aji) Next Article Uang Beredar Naik 12,5% di Oktober

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular