
Utang Direstrukturisasi, Bunga Utang KS Terpangkas Banyak
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 January 2020 18:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) atau KS mengatakan tenor restrukturisasi utang berjangka waktu 9 tahun. Beban KRAS akan berkurang setelah proses restrukturisasi tersebut.
"Profil utangnya terjadi penurunan signifikan dari US$ 2,2 miliar sampai 2027 karena lamanya 9 tahun. Kemudian penghematannya yang dilakukan dari 9 tahun itu beban bunga turun dari US$ 480 juta menjadi US$ 270 juta," kata Direktur Utama KRAS Silmy Karim, saat paparan publik di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Silmy menceritakan, saat dirinya ditunjuk menjadi dirut KRAS, kondisi finansial KRAS sedang berat. "Saya awali dengan kondisi KRAS 10 tahun terakhir.
Tekanan financial Krakatau Steel Berat. Di akhir 2018 saya join saya minta 2 hal restrukturisasi dan regulasi," kata Silmy.
Paparan publik yang dilaksanakan sore ini mengumumkan penyelesaian proses restrukturisasi utang senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 27,22 triliun (asumsi kurs Rp 13.611/US$). Ini merupakan restrukturisasi utang terbesar yang pernah ada di Indonesia.
Restrukturisasi ini melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional dan asing. Penandatangan perjanjian restrukturisasi ini dilakukan untuk transformasi bisnis KRAS menjadi lebih sehat.
"Melalui restrukturisasi ini, total beban selama sembilan bulan tahun utang dapat diturunkan secara signifikan dari US$ 847 juta menjadi US$ 466 juta. Selain itu, penghematan biaya juga kita dapatkan dari restrukturisasi Krakatau Steel utang selama sembilan tahun sebesar US$ 685 juta," kata Silmy.
Langkah selanjutnya, KRAS meminta dukungan regulasi impor baja. Regulasi ini merupakan langkah penting untuk mendukung industri baja yang sehat.
Pembayaran utang ini dalam 4 tranche, tranche A tenor 9 tahun senilai US$ 220 juta, tranche B tenor 3 tahun senilai US$ 735 juta, lalu tranche C1 dengan tenor 9 tahun senilai US$ 789 juta dan trance C2 tenor 9 tahun senilai US$ 262 juta.
(hps/hps) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
"Profil utangnya terjadi penurunan signifikan dari US$ 2,2 miliar sampai 2027 karena lamanya 9 tahun. Kemudian penghematannya yang dilakukan dari 9 tahun itu beban bunga turun dari US$ 480 juta menjadi US$ 270 juta," kata Direktur Utama KRAS Silmy Karim, saat paparan publik di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Silmy menceritakan, saat dirinya ditunjuk menjadi dirut KRAS, kondisi finansial KRAS sedang berat. "Saya awali dengan kondisi KRAS 10 tahun terakhir.
Tekanan financial Krakatau Steel Berat. Di akhir 2018 saya join saya minta 2 hal restrukturisasi dan regulasi," kata Silmy.
Restrukturisasi ini melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional dan asing. Penandatangan perjanjian restrukturisasi ini dilakukan untuk transformasi bisnis KRAS menjadi lebih sehat.
"Melalui restrukturisasi ini, total beban selama sembilan bulan tahun utang dapat diturunkan secara signifikan dari US$ 847 juta menjadi US$ 466 juta. Selain itu, penghematan biaya juga kita dapatkan dari restrukturisasi Krakatau Steel utang selama sembilan tahun sebesar US$ 685 juta," kata Silmy.
Langkah selanjutnya, KRAS meminta dukungan regulasi impor baja. Regulasi ini merupakan langkah penting untuk mendukung industri baja yang sehat.
Pembayaran utang ini dalam 4 tranche, tranche A tenor 9 tahun senilai US$ 220 juta, tranche B tenor 3 tahun senilai US$ 735 juta, lalu tranche C1 dengan tenor 9 tahun senilai US$ 789 juta dan trance C2 tenor 9 tahun senilai US$ 262 juta.
(hps/hps) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Most Popular