Virus Corona Tebar Teror, Rupiah Jadi Tekor
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 January 2020 08:08

Kebetulan sejak pekan lalu ada sentimen yang membuat pasar bersikap risk-off (menghindari risiko). Penyebaran virus Corona yang semakin luas membuat pelaku pasar khawatir terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dunia.
Sudah lebih dari 2.000 kasus virus Corona terjadi di China dengan korban jiwa mencapai 82 orang. Tidak hanya di China, virus ini juga sudah menyebar ke berbagai negara di Asia, Amerika, sampai Eropa.
Presiden AS Donald Trump pun angkat suara. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya mengatakan dirinya terus berkomunikasi dengan Presiden China Xi Jinping dan siap menawarkan bantuan.
"Kami terus berkomunikasi dengan China mengenai virus ini. Hanya sedikit kasus yang dilaporkan terjadi di AS, tetapi kami memantau dengan ketat. Kami sudah menawarkan bantuan kepada China dan Presiden Xi Jinping jika diperlukan. Ahli-ahli kami sangat luar biasa," cuit Trump melalui Twitter.
Pemerintah AS juga telah memberi peringatan kepada warganya yang akan bepergian ke China. Hal serupa ditempuh oleh pemerintah Kanada.
Virus Corona berawal dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China. Perayaan libur Tahun Baru Imlek membuat virus ini menyebar luas dan cepat, karena tingginya mobilitas masyarakat.
Zhou Xianwang, Wali Kota Wuhan, mengakui bahwa upaya pengendalian virus di kota yang dipimpinnya kurang baik. Bahkan dia siap mundur jika memang harus demikian.
"Kami menutup kota untuk menghentikan penyebaran virus, tetapi sepertinya kami sudah menorehkan nama buruk di buku sejarah. Kalau memang dibutuhkan, saya siap mundur sebagai bentuk permintaan maaf. Ketua Partai (Komunis) Wuhan Ma Guoqiang dan saya akan bertanggung jawab," kata Zhou dalam wawancara dengan CCTV, seperti dikutip dari Reuters.
Gara-gara virus Corona, perayaan Imlek di China menjadi gloomy. Bahkan Wuhan seolah menjadi kota mati, tidak ada aktivitas berarti saat semestinya warga bersuka cita menyambut tahun baru.
(aji/aji)
Sudah lebih dari 2.000 kasus virus Corona terjadi di China dengan korban jiwa mencapai 82 orang. Tidak hanya di China, virus ini juga sudah menyebar ke berbagai negara di Asia, Amerika, sampai Eropa.
Presiden AS Donald Trump pun angkat suara. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya mengatakan dirinya terus berkomunikasi dengan Presiden China Xi Jinping dan siap menawarkan bantuan.
Pemerintah AS juga telah memberi peringatan kepada warganya yang akan bepergian ke China. Hal serupa ditempuh oleh pemerintah Kanada.
Virus Corona berawal dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China. Perayaan libur Tahun Baru Imlek membuat virus ini menyebar luas dan cepat, karena tingginya mobilitas masyarakat.
Zhou Xianwang, Wali Kota Wuhan, mengakui bahwa upaya pengendalian virus di kota yang dipimpinnya kurang baik. Bahkan dia siap mundur jika memang harus demikian.
"Kami menutup kota untuk menghentikan penyebaran virus, tetapi sepertinya kami sudah menorehkan nama buruk di buku sejarah. Kalau memang dibutuhkan, saya siap mundur sebagai bentuk permintaan maaf. Ketua Partai (Komunis) Wuhan Ma Guoqiang dan saya akan bertanggung jawab," kata Zhou dalam wawancara dengan CCTV, seperti dikutip dari Reuters.
Gara-gara virus Corona, perayaan Imlek di China menjadi gloomy. Bahkan Wuhan seolah menjadi kota mati, tidak ada aktivitas berarti saat semestinya warga bersuka cita menyambut tahun baru.
(aji/aji)
Next Page
China Sulit Jadi Lokomotif Ekonomi Dunia
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular