Kata BI Kenapa Rupiah Bisa 'Sikat' Dolar AS ke Rp 13.600/US$

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
27 January 2020 13:37
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menembus level Rp 13.500/US$ walau hanya sesaat.
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menembus level Rp 13.500/US$ walau hanya sesaat.

Kini pada Senin (27/1/2020), US$ 1 dibanderol Rp 13.605/US$ di pasar spot.

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pergerakan nilai rupiah yang menguat ini mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia. Terutama, inflasi yang rendah dan aliran modal asing yang cukup deras.

"Dari faktor fundamental dan kebijakan, sebagai faktor utama yang membuat nilai tukar menguat. Fundamental inflasi rendah dan membuat positif nilai tukar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat Rapat dengan DPR Komisi XI, Senin (27/1/2020).

Menurut Perry, pada 2018 lalu memang ada aliran modal asing yang keluar sehingga rupiah saat itu hampir menyentuh Rp 15.000/US$. Kini, sambung Perry karena aliran modal masuk cukup deras, maka nilai tukar rupiah kembali ke Rp 13.800/US$.

"Karena defisit transaksi berjalan turun dan aliran asing modal memadai, itu kenapa rupiah menguat. Meskipun geopolitik berlanjut dan perang dagang terus bergulir."

"Kadarnya, itu premi risiko dan investasi di Indonesia menguat, spread ke Indonesia 60 bps, dulu sempat 100 bps," katanya.

"Mekanisme pasar berjalan baik, supply-demand. Eksportir-importir mekanisme berangsur baik di pasar. Confidence pelaku pasar terhadap kebijakan-kebijakan BI, dan BI selalu berada di pasar."



[Gambas:Video CNBC]





(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular