
Kala Rupiah, Earth's Mightiest Currency, Lemah Gegara Corona
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 January 2020 08:27

Setelah AS-China mencapai damai dagang, AS-Iran sedikit adem, risiko terbaru bagi perekonomian global adalah penyebaran virus Corona. Sejak pekan lalu, pelaku pasar dibuat gusar dengan isu ini.
Penyebaran virus Corona berawal dari kota Wuhan di China. Kini virus tersebut sudah meluas bahkan hingga ke luar negeri.
Per 26 Januari pukul 11:00 GMT, sudah ada 2.051 kasus infeksi virus Corona di Negeri Tirai Bambu dengan korban jiwa mencapai 56 orang. Kondisi darurat ini membuat pemerintah China memperpanjang masa liburan Tahun Baru Imlek yang awalnya berakhir 30 Januari menjadi 2 Februari. Tujuannya adalah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Sejatinya libur Imlek membuat penyebaran virus Corona meluas. Sebab saat liburan, aktivitas pergerakan manusia bertambah bahkan sampai ke luar negeri. Ini membuat kasus virus Corona sudah ditemukan di berbagai negara seperti Hong Kong, Thailand, Korea Selatan, Australia, AS, Kanada, sampai Prancis. Semuanya berasal dari turis China asal Wuhan.
Hong Kong sudah mengambil langkah tegas dengan melarang turis dari Provinsi Hubei untuk masuk ke wilayahnya. Wuhan adalah ibu kota provinsi tersebut.
Wajar jika Hong Kong cemas. Pada 2002-2003, saat virus SARS menjadi pandemi global, Hong Kong adalah daerah yang terdampak paling parah.
Ketakutan akibat virus Corona sudah merambah ke pasar keuangan. Jika situasi semakin parah, maka aktivitas ekonomi akan terganggu sehingga prospek pemulihan pasca damai dagang AS-China bakal sulit terwujud.
Akibatnya, pelaku pasar memilih untuk bermain aman. Lebih baik menunggu sampai situasi agak tenang, baru kembali agresif.
Arus modal pun menjauh dari aset-aset berisiko di negara berkembang. Hasilnya jelas, mata uang utama Asia ramai-ramai melemah. Termasuk rupiah.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:09 WIB:
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Penyebaran virus Corona berawal dari kota Wuhan di China. Kini virus tersebut sudah meluas bahkan hingga ke luar negeri.
Per 26 Januari pukul 11:00 GMT, sudah ada 2.051 kasus infeksi virus Corona di Negeri Tirai Bambu dengan korban jiwa mencapai 56 orang. Kondisi darurat ini membuat pemerintah China memperpanjang masa liburan Tahun Baru Imlek yang awalnya berakhir 30 Januari menjadi 2 Februari. Tujuannya adalah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Hong Kong sudah mengambil langkah tegas dengan melarang turis dari Provinsi Hubei untuk masuk ke wilayahnya. Wuhan adalah ibu kota provinsi tersebut.
Wajar jika Hong Kong cemas. Pada 2002-2003, saat virus SARS menjadi pandemi global, Hong Kong adalah daerah yang terdampak paling parah.
Ketakutan akibat virus Corona sudah merambah ke pasar keuangan. Jika situasi semakin parah, maka aktivitas ekonomi akan terganggu sehingga prospek pemulihan pasca damai dagang AS-China bakal sulit terwujud.
Akibatnya, pelaku pasar memilih untuk bermain aman. Lebih baik menunggu sampai situasi agak tenang, baru kembali agresif.
Arus modal pun menjauh dari aset-aset berisiko di negara berkembang. Hasilnya jelas, mata uang utama Asia ramai-ramai melemah. Termasuk rupiah.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:09 WIB:
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular