
Keluarga Taipan Kiki Barki Borong Lagi Saham Harum Energy
tahir saleh, CNBC Indonesia
24 January 2020 11:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga konglomerat Kiki Barki, melalui PT Karunia Bara Perkasa (KBP) kembali memperbesar kepemilikan saham di emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan membeli 13,94 juta saham pada 11-20 Januari 2020. Pembelian saham itu pada harga Rp 1.300-1.355/saham dengan nilai sekitar Rp 18,89 miliar.
Stephanus E.D. Sutantio, Direktur Karunia Bara Perkasa, dalam laporan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan setelah transaksi tersebut pemilikan KBP atas HRUM meningkat menjadi 2.144.267.000 (79,31%) dari sebelumnya 2.130.324.500 (78,79%).
"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung," katanya dikutip CNBC Indonesia, Jumat (24/1/2020).
Berdasarkan laporan keuangan per September 2019, KBP memegang saham Harum sebesar 77,85%, dan investor publik sebesar 22,15%.
Sebelumnya, pada periode 28 Juni hingga 8 Agustus 2019, KBP juga membeli 19.024.800 unit saham untuk tujuan investasi. Harga pembelian saham HRUM saat itu dilakukan di level Rp 1.230/saham dan Rp 1.500/saham.
Selain itu, pada periode 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2019, keluarga Barki juga membeli 16.268.600 saham HRUM. Pembelian saham saat itu dilakukan pada harga Rp 1.235/saham dan Rp 1.340/saham sehingga dana yang digelontorkan Karunia Bara mencapai sekitar Rp 21,79 miliar untuk tujuan investasi.
Adapun saham dari Bara Sejahtera Abadi dan Karunia Bara Perkasa seluruhnya dimiliki oleh keluarga Barki, sebagaimana tertuang dalam prospektus Harum.
Kiki Barki dan Lawrence Barki merupakan pemegang saham Bara Sejahtera dan Karunia Bara. Kiki adalah salah satu orang terkaya di Indonesia, sementara Lawrence yang kelahiran tahun 1971 ini menjabat sebagai Komisaris Utama Harum Energy sejak tahun 2010.
Khusus untuk Karunia Bara yang didirikan pada 27 Februari 2006, pemegang sahamnya adalah Kiki Barki 50%, Lawrence 25% dan Steven Scott Barki 25%.
Data BE mencatat, saham Harum minus 0,37% di level Rp 1.345/saham pada perdagangan pukul 10.58 Jumat ini. Kapitalisasi pasar Harum mencapai Rp 3,64 triliun. Sebulan terakhir, saham Harum menguat tipis 1,89%.
(tas/tas) Next Article Ekspor Jeblok, Laba Harum Energy Ambles 42% di 2019
Stephanus E.D. Sutantio, Direktur Karunia Bara Perkasa, dalam laporan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan setelah transaksi tersebut pemilikan KBP atas HRUM meningkat menjadi 2.144.267.000 (79,31%) dari sebelumnya 2.130.324.500 (78,79%).
"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung," katanya dikutip CNBC Indonesia, Jumat (24/1/2020).
Berdasarkan laporan keuangan per September 2019, KBP memegang saham Harum sebesar 77,85%, dan investor publik sebesar 22,15%.
Sebelumnya, pada periode 28 Juni hingga 8 Agustus 2019, KBP juga membeli 19.024.800 unit saham untuk tujuan investasi. Harga pembelian saham HRUM saat itu dilakukan di level Rp 1.230/saham dan Rp 1.500/saham.
Adapun saham dari Bara Sejahtera Abadi dan Karunia Bara Perkasa seluruhnya dimiliki oleh keluarga Barki, sebagaimana tertuang dalam prospektus Harum.
Kiki Barki dan Lawrence Barki merupakan pemegang saham Bara Sejahtera dan Karunia Bara. Kiki adalah salah satu orang terkaya di Indonesia, sementara Lawrence yang kelahiran tahun 1971 ini menjabat sebagai Komisaris Utama Harum Energy sejak tahun 2010.
Khusus untuk Karunia Bara yang didirikan pada 27 Februari 2006, pemegang sahamnya adalah Kiki Barki 50%, Lawrence 25% dan Steven Scott Barki 25%.
Data BE mencatat, saham Harum minus 0,37% di level Rp 1.345/saham pada perdagangan pukul 10.58 Jumat ini. Kapitalisasi pasar Harum mencapai Rp 3,64 triliun. Sebulan terakhir, saham Harum menguat tipis 1,89%.
(tas/tas) Next Article Ekspor Jeblok, Laba Harum Energy Ambles 42% di 2019
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular