
Bumiputera Siap Lunasi Klaim Rp 9,6 T, tapi Butuh 10 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Butuh waktu satu dekade atau 10 tahun bagi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 untuk menyelesaikan klaim nasabah senilai Rp 9,6 triliun. Angka ini, secara rinci terdiri dari total outstanding klaim di 2019 dan potensi klaim jatuh tempo di 2020 senilai Rp 5,4 triliun.
Direktur Utama AJB Bumiputera Dirman Pardosi mengungkapkan, perseroan saat ini sedang berupaya menyelesaikan klaim tersebut di tengah tantangan kondisi likuiditas yang diakuinya sedang ada masalah.
"Bumiputera punya prinsip tidak ada gagal bayar klaim, seluruh outstanding klaim yang sekarang atau yang akan datang itu kita punya semangat untuk tetap membayarkan," kata Dirman Pardosi dalam dialog di CNBC Indonsia, Kamis (23/1/2020).
AJB Bumiputera baru baru ini juga menyerahkan proposal penyehatan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Program penyehatan ini menargetkan dalam jangka waktu 4-5 tahun klaim akan diselesaikan secara bertahap.
"Setelah itu nantinya mengalami penurunan. Kita perkirakan 10 tahun mendatang seluruh klaim sudah lunas. Jadi tidak ada lagi outstanding," katanya menambahkan.
Tidak hanya itu, perseroan juga bakal melakukan optimalisasi aset manajemen, optimalisasi premi lanjutan dan optimalisasi keuntungan produksi baru sekitar Rp 3 triliun sebagai strategi menyelesaikan kendala likuiditas dan solvabilitas.
Bumiputera menargetkan, risk based capital (RBC) perusahaan akan dapat berada di posisi 100% pada 2034 mendatang, kendati memang batasan rasio kecukupan modal (RBC) minimal perusahaan asuransi yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada level 120%.
(tas/tas) Next Article Dirman Pardosi Jelaskan Penyebab Krisis Likuiditas Bumiputera
