Pefindo: BI Pangkas Bunga Acuan 25 bps Paling Lambat Februari

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 January 2020 09:52
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan masih ada ruang bagi Bank Indonesia pangkas bunga.
Foto: BI (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga rating dalam negeriPT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan masih ada ruang bagi Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,7% pada Januari atau selambatnya Februari 2020.

Bank Indonesia tengah menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Rabu-Kamis, 22 - 23 Januari. Pada 19 Desember 2019, BI mempertahankan suku bunga acuan di 5%, dari sebelumnya 21 November dan 24 Oktober. Pada 19 September, BI menetapkan suku bunga di level 5,25%, turun dari 5,50% level pada 22 Agustus 2019.


Head of Economy Research
Pefindo Fikri C Permana mengatakan kebijakan moneter longgar atau dovish bisa ditempuh otoritas moneter dengan mempertimbangkan kondisi nilai tukar rupiah yang menguat, cadangan devisa yang cukup tinggi sebesar US$ 129 miliar dan neraca perdagangan yang masih positif.

"Masih sangat mungkin untuk melihat kemungkinan turun, kalau tidak Januari atau Februari 25 basis poin," kata Fikri Permana kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat masih akan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 5%. Dari 10 ekonom yang terlibat dalam pembentukan konsensus, hanya dua yang meramal suku bunga acuan diturunkan 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%.


Pefindo, memproyeksikan, sepanjang tahun ini BI masih punya ruang menurunkan bunga acuan hingga 50 basis poin menjadi 4,5%.

Hal ini, kata Fikri, mengingat mengingat tingkat inflasi yang masih rendah dan pertumbuhan kredit perbankan masih tumbuh stagnan. Sedangkan, PDB Indonesia yang masih ajeg tumbuh di kisaran 5%.

"Sikap BI masih akan akomodatif, stance-nya juga masih akan dovish," kata Fikri menambahkan.

Di sisi lain, kata dia, real return Indonesia masih positif dibandingkan dengan AS. Real return ini membandingkan tingkat suku bunga acuan dengan inflasi.

Amerika Serikat dengan tingkat suku bunga 1,75% dan inflasi 2% real return-nya tentu negatif. Sedangkan Indonesia dengan suku bunga acuan 5% dan inflasi di bawah 3% real return masih positif di level 2-2,5%.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Corona Pengaruhi Pariwisata Hingga Investasi, Ini Respons BI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular