
Menanti RDG BI, Arah IHSG Masih Menunjukkan Sinyal Merah
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 January 2020 08:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen pergerakan bursa saham domestik hari ini masih akan menantikan arah kebijakan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate. Meskipun demikian, Indeks Harga Saham Gabungan masih berpotensi melanjutkan pelemahan.
Selasa kemarin, (21/1/2020), indeks acuan saham di Indonesia itu ditutup melemah 0,11% ke level 6.238,15.
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona merah: indeks Nikkei terkoreksi 0,91%, indeks Shanghai turun 1,41%, indeks Hang Seng jatuh 2,81%, indeks Straits Times melemah 1,05%, dan indeks Kospi terpangkas 1,01%.
PT Valbury Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan, dari domestik, pasar masih memperkirakan, BI akan mempertahankan suku bunga acuan karena dapat memberikan waktu bagi perbankan untuk merespon penurunan suku bunga acuan hingga 100 basis poin di tahun 2019.
Tetapi, sisi lainnya ada ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75% untuk tujuan mendukung ekspansi ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global.
Selain itu, Valbury juga mencermati Presiden Donald Trump yang kembali mengkritik Bank Sentral AS atau The Federal Reserve. Menurutnya, The Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat dan menurunkannya terlalu lambat.
"Sentimen eksternal akan memberatkan bagi IHSG untuk bisa melaju ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini," ungkap Valbury, Rabu (22/1/2020).
Dengan demikian, IHSG diproyeksikan melaju di kisaran support 6.224/6.209/6.192 dan resistance 6.255/6.273/6.287.
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang menerangkan, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang melanjutkan koreksi terimbas dari faktor negatif melemahnya Indeks beberapa bursa di Asia dan turunnya beberapa harga komoditas.
Edwin merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Retail, Kimua/Energi, Konsumer, Infrastruktur, Bank, Telko, Properti dan CPO dalam perdagangan Rabu ini.
"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 6.188 - 6.281," tandasnya.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Selasa kemarin, (21/1/2020), indeks acuan saham di Indonesia itu ditutup melemah 0,11% ke level 6.238,15.
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona merah: indeks Nikkei terkoreksi 0,91%, indeks Shanghai turun 1,41%, indeks Hang Seng jatuh 2,81%, indeks Straits Times melemah 1,05%, dan indeks Kospi terpangkas 1,01%.
PT Valbury Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan, dari domestik, pasar masih memperkirakan, BI akan mempertahankan suku bunga acuan karena dapat memberikan waktu bagi perbankan untuk merespon penurunan suku bunga acuan hingga 100 basis poin di tahun 2019.
Selain itu, Valbury juga mencermati Presiden Donald Trump yang kembali mengkritik Bank Sentral AS atau The Federal Reserve. Menurutnya, The Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat dan menurunkannya terlalu lambat.
"Sentimen eksternal akan memberatkan bagi IHSG untuk bisa melaju ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini," ungkap Valbury, Rabu (22/1/2020).
Dengan demikian, IHSG diproyeksikan melaju di kisaran support 6.224/6.209/6.192 dan resistance 6.255/6.273/6.287.
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang menerangkan, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang melanjutkan koreksi terimbas dari faktor negatif melemahnya Indeks beberapa bursa di Asia dan turunnya beberapa harga komoditas.
Edwin merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Retail, Kimua/Energi, Konsumer, Infrastruktur, Bank, Telko, Properti dan CPO dalam perdagangan Rabu ini.
"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 6.188 - 6.281," tandasnya.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular