Simak Sejumlah Aksi Korporasi, Mungkin Jadi Pertimbangan Cuan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 January 2020 08:23
Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin Selasa (21/1/2020) ditutup dengan pelemahan 0,11% ke level 6.238,15.

Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona merah: indeks Nikkei terkoreksi 0,91%, indeks Shanghai turun 1,41%, indeks Hang Seng jatuh 2,81%, indeks Straits Times melemah 1,05%, dan indeks Kospi terpangkas 1,01%.

Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.

1. Sah! Arcandra Tahar Ditetapkan Jadi Komut PGN
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menetapkan Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjabat sebagai Komisaris Utama. Arcandra menggantikan IGN Wiratmaja Puja.

Seusai RUPS-LB, Arcandra mengatakan dengan adanya pergantian Komut maka ada potensi yang bisa ditingkatkan PGN di infrastruktur gas dan beberapa anak perusahaan.

2. Wow! Crossing Saham Indonesia Fibreboard Capai Rp 528 M
Investor asing mencatatkan pembelian bersih atau net buy sebesar Rp 527,81 miliar atas saham emiten perusahaan kayu PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII). Namun saham perusahaan ini hanya naik 1,98% yakni di level Rp 206/saham.

Data penutupan perdagangan Bursa Eek Indonesia (BEI) Selasa ini (1/1/2020) mencatat, saham IFII ditransaksikan sebesar Rp 1,64 miliar dengan volume perdagangan 7,68 juta saham.

Asing masuk Rp 527,80 miliar di pasar negosiasi, sementara asing masuk Rp 2,06 juta di pasar reguler, sehingga total asing membeli Rp 527,81 miliar.

3. 2 Hari Lagi Umumkan Kinerja 2019, Saham BRI Cetak Rekor
Jelang pengumuman kinerja tahunan Laporan Keuangan 2019, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus mencetak rekor baru.

Pada penutupan perdagangan, Selasa (21/1/2020) saham BBRI naik 10 poin tau 0,21% menjadi Rp 4.670. Meskipun, naik tipis namun tetap saja itu merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah, memecahkan rekor yang tercipta sehari sebelumnya.

4. Apa Kabar Proyek Distrik 1-2 Meikarta?
Lama tak terdengar di publik, manajemen PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) atau pengelola megaproyek Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan sudah menyelesaikan perizinan terkait pembangunan distrik I dan II Meikarta.

Advisor PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), Henry Riady menjelaskan, saat ini, progres pembangunan proyek apartemen Meikarta terus berlangsung.

Meikarta sudah melakukan topping off (tutup atap) 22 towerdi districtI. Secara keseluruhan, di districtini terdapat sebanyak 28 toweryang rencananya akan selesai pertengahan tahun 2020. Dari jumlah tersebut, sudah ada 400 unit apartemen yang sudah diserahterimakan (hand over) kepada konsumen.

5. Bikin Cuan! Saham BJBR Melesat 6,93% dalam Sehari
Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) melesat 70 poin atau 6,93% menjadi Rp 1.080 pada penutupan perdagangan Selasa (21/1/2020). BJBR rebound setelah harga saham menyentuh level psikologis Rp 1.000 yang merupakan, terendah sejak pertengahan 2016.

Bahkan harga saham BJBR sempat menyentuh level Rp 1.110 atau kenaikan 9,9% dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Adapun range perdagangan hari ini dikisaran Rp 1.000- 1.110.

6. Tutup Obligasi Rp 4,2 T, Bumi Serpong Siap Rilis Bond Lagi
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berencana menerbitkan obligasi denominasi dolar AS untuk membiayai kembali (refinancing) efek utang serupa yang akan jatuh tempo pada 2021 senilai US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Obligasi baru itu akan diterbitkan oleh anak usaha BSDE yaitu Global Prime Capital Pte Ltd yang berkedudukan di Singapura.

Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service dalam riset pemeringkatannya hari ini, Selasa (21/1/20) sudah memberikan peringkat Ba3 terhadap rencana penerbitan efek utang tersebut. Prospek (outlook) peringkat efek utang tersebut ditetapkan pada level stabil.

7. Lepas ke Lippo, Sinar Mas Jual Century Tokyo Leasing Rp 66 M
Emiten Grup Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjual 45.000 saham atau 15% kepemilikan saham perusahaan pembiayaan PT Century Tokyo Leasing Indonesia (CTLI) dan mengantongi Rp 66,32 miliar setelah membelinya pada tahun 2016 senilai Rp 45 miliar atau hanya berlebih Rp 11 miliar.

Kurniawan Udjaja, Direktur SMMA, mengatakan jumlah transaksi tersebut tidak melebihi 20% dari ekuitas perusahaan sehingga transaksi tersebut tidak bersifat material.

"Tanggal transaksi yakni 20 Januari 2020," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (21/1/2020).

8. Cari Utang, Adira Kantongi Sindikasi Rp 4,2 T dari Singapura
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance, perusahaan multifinance Grup Danamon, memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi di Singapura, senilai US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) untuk menopang ekspansi bisnis.

"Kami berhasil merampungkan pinjaman sindikasi kedelapan di tahun 2020. Fasilitas ini akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan dan akan digunakan membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan di tahun 2020," kata Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance, dalam siaran pers, Selasa (21/1/2020).
(hps/hps) Next Article Simak 5 Peristiwa Penting yang Terjadi Pekan Lalu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular