Dahlan Iskan: Uang Asabri Mungkin Lebih Bisa Diselamatkan

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 January 2020 16:40
Hal itu dikatakan Dahlan dalam tulisannya di laman disway.id, Minggu (19/1/2020).
Foto: detik.com
Jakarta, CNBC IndonesiaMantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan buka suara mengenai dugaan korupsi di PT Asabri (Persero) yang ramai belakangan. Dahlan menilai, uang Asabri bisa balik cukup dengan sedikit kedipan mata.

Dahlan bahkan menyebut, menyelamatkan uang Asabri lebih mudah daripada mengembalikan uang Jiwasraya. Alasannya, menurut dia, Asabri punya punggung yang kuat.

"Tidak perlu sampai ada pistol ditodongkan ke kening. Juga tidak perlu sampai bentak-membentak. Dengan sedikit kerdipan mata saja seharusnya siapa pun takut," ujar Dahlan dalam sebuah tulisan di disway.id, Minggu (19/1/2020).

Terlebih lagi, Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat kini sudah ditahan Kejaksaan Agung. Bagi Dahlan, penahanan dua sosok tersebut membuka peluang memuluskan kembalinya duit Asabri.

Sebab, dia menilai, mereka punya aset yang bisa dilirik dan bisa jadi uang kapan saja. Dahlan juga mendengar dua orang itu sudah menandatangani surat pernyataan, untuk sanggup mengatasi dana yang hilang di Asabri.

"Meskipun sebenarnya bisa saja keduanya merasa tidak bersalah. Tapi mereka tentu tidak mau kedipan itu meningkat menjadi pelototan, atau yang lebih wow dari itu," tutur Dahlan.



Bos Jawa Pos itu lantas menjelaskan, transaksi yang mereka lakukan dengan asuransi milik TNI-Polri itu bisa saja memang legal. Sebab dilakukan lewat mekanisme yang terbuka, yakni pasar modal.

Di sisi lain, direksi Asabri juga bisa saja mengaku tidak bersalah secara hukum. Dalam hal ini, direksi Asabri menunjuk lembaga profesional untuk melaksanakan pemutaran uang.

Dahlan menyebut, direksi Asabri menunjuk sampai 17 perusahaan manajemen investasi. Perusahaan tersebut seharusnya bekerja untuk Asabri, namun sebaliknya justru Asabri yang kehilangan Rp 10 triliun.

Karenanya, Dahlan menyerukan perlu diteliti keterkaitan 17 perusahaan tersebut. Usut punya usut, Dahlan menuturkan, dari 17 lembaga manajemen investasi itu ternyata hanya empat yang tidak terkait dengan Bentjok dan HaHa.

"Sebagian besar lainnya ternyata terafiliasi dengan kedua nama konglomerat itu. Di Jiwasraya lebih parah lagi. Dari 15 perusahaan manajemen investasi hanya satu yang tidak terkait dengan Bentjok dan HaHa," katanya.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Ternyata Gampang Rilis MTN, Dahlan Iskan: Cuma Modal Kertas!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular