Gaji Karyawan BUMN vs Swasta Gedean Mana Pak Erick?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
17 January 2020 14:36
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan salah satu prioritas pembenahan tata kelola perusahaan BUMN ialah SDM.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Monica Wareza)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan salah satu prioritas pembenahan tata kelola perusahaan BUMN ialah dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang kemampuannya harus diperbaharui sehingga bisa meningkatkan kinerja perusahaan.

"Prioritas yang lain, the people, harus benar-benar upgrade orang-orang yang kerja di kementerian dan BUMN-nya sendiri. Yang dulu kerja paradoks BUMN [itu] gajinya kecil, [sekarang] enggak juga. Top fiveteen [BUMN itu gaji pekerjanya] jauh lebih besar dari swasta," kata Erick saat menjadi pembicara dalam forum Indonesia Millennial Summit di The Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).

Dia mengatakan jika ada perusahaan BUMN bilang tidak baik, dari sisi gaji dan fasilitas, Erick menegaskan faktanya tidak demikian.


"Ketika ada perusahaan bilang gak baik, gak juga, kalau bicara gaji dan fasilitasnya, gak kalah dengan swasta, tinggal nyari good governance juga," katanya.

Menurut Erick, apa yang disebut create empathy atau menciptakan empati di BUMN itu perlu dilakukan. "Kalau menteri, gajinya cuma Rp 19 juta, padahal kebijakan yang diambil jauh lebih besar dibanding swasta dan BUMN. Karena itu [penting adanya] create empathy di BUMN. Kalau untung, [naik] business class, kalau rugi economy class."

Dalam kesempatan itu juga hadir Menteri ESDM Arifin Tasrif. Erick pun memberikan perumpamaan soal empati ini.

"Kebanyang gak Pak Arifin [naik pesawat di kelas] ekonomi, tapi Dirut Inalum di business class. Padahal kebijakan yang harus diambil [Menteri ESDM] lebih besar tanggung jawabnya di Pak Arifin, makanya harus create empathy. KPA [key performance area] akan kita rapikan, supaya jelas, dengan format berbeda tapi fairness-nya ada. Social impact fokus ke social impact."


Namun mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin itu menegaskan menciptakan empati dan tata kelola itu bukan berarti BUMN boleh merugi.

"Tergantung, tapi yang tidak boleh itu [BUMN] dirugi-rugiin. Utang itu ada utang sehat yang dipakai untuk produktif lagi, tapi ada sengaja mengutang, tapi tidak visible," katanya.


[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular