Apresiasi Data Sosial Ekonomi, Rupiah Perlahan Bangkit Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 January 2020 13:13
Analisis Teknikal
Foto: detik.com
Secara teknikal, tanda-tanda penguatan rupiah sudah muncul sejak Selasa (7/1/2020). Saat itu rupiah membuka perdagangan di level Rp 13.930/US$, dan mengakhiri perdagangan di Rp 13.870/US$, atau menguat 0,47%.

Level pembukaan rupiah itu sekaligus menjadi titik terlemahnya, sementara level penutupan menjadi titik terkuat rupiah pada hari Selasa. Dengan demikian, secara teknikal rupiah membentuk pola Black Marubozu.

Sambut Data Dalam Negeri, Rupiah Perlahan Bangkit LagiGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Sumber: Refinitiv

Grafik di atas menunjukkan pergerakan harian dolar AS vs rupiah (USD/IDR) dalam candlestick. Black Marubozu terjadi pada Selasa lalu, yang menjadi tanda jika dominannya para investor menjual dolar AS dan atau membeli rupiah.

Munculnya black Marubozu kerap dijadikan sinyal kuat jika harga suatu instrumen akan mengalami penurunan lebih lanjut. Dalam hal ini, nilai tukar dolar AS melemah melawan rupiah. Dengan kata lain, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan.

Dominannya para investor menjual dolar AS dan atau membeli rupiah akhirnya terlihat lagi sejak Kamis (9/1/2020) setelah menahan diri akibat risiko perang antara AS dan Iran sehari sebelumnya.

Akibat penguatan tajam sejak awal 2020, indikator Stochastic berada di wilayah jenuh jual (oversold) dalam cukup lama, sehingga wajar jika dolar AS bangkit pada hari ini.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah jenuh jual, maka suatu harga suatu instrumen berpeluang menguat. Dalam hal ini, dolar AS yang berpeluang bangkit mengingat simbol perdagangan jika melawan rupiah adalah USD/IDR.  

Sambut Data Dalam Negeri, Rupiah Perlahan Bangkit LagiFoto: Refinitiv


Jika melihat grafik 1 jam, indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought) yang membuka peluang bagi rupiah untuk memangkas pelemahan. Rupiah saat ini berada di resisten (tahanan atas) terdekat berada di level Rp 13.700/US$.

Selama tertahan di bawah level tersebut, rupiah berpeluang memangkas pelemahan ke Rp 13.675/US$ atau bahkan menguat menuju Rp 13.640/US$. Sementara, jika menembus ke atas Rp 13.700/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 13.730/US$ sampai Rp 13.755/US$. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular