Buka Rakernas PDIP, Jokowi Pamerkan Ekonomi RI Tumbuh 5%
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 January 2020 18:22
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri rapat kerja nasional I sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun ke-47 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1/2020). Turut hadir dalam rakernas itu antara lain Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, para ketua umum partai politik, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Saat memberikan sambutan, Jokowi memamerkan capaian ekonomi Indonesia yang tetap stabil di tengah perekonomian dunia yang terus menurun dan bergejolak.
"Pertumbuhan ekonomi kita di 2019 alhamdulillah masih tumbuh di atas 5% lebih sedikit dan lima tahun lalu tumbuh di atas 5%," ujarnya.
Jokowi lantas membeberkan capaian lain, yaitu berupa penurunan tingkat kemiskinan dan 11% menjadi 9,41% dan rasio gini turun dari 0,41 menjadi 0,38.
Namun, lanjut Jokowi, ada masalah besar yang dialami Indonesia bertahun-tahun, yaitu masalah defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
"Kenapa ini terjadi? Problemnya adalah impor kita yang masih besar dan ekspor kita yang harus terus kita tingkatkan. Artinya impornya masih lebih besar dari ekspor," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, saya ingin menyampaikan mengenai transformasi ekonomi. Dari ekonomi kita yang bertahun-tahun berbagai komoditas, bahan mentah yang selalu kita ekspor, raw material, sehingga ke depan kita ingin semuanya diolah minimal menjadi barang setengah jadi atau barang jadi melalui hilirisasi industri seperti yang disampaikan Bu Mega," lanjutnya.
(miq/dob) Next Article Adu Kekayaan 8 Presiden RI dari Soekarno Hingga Prabowo
Saat memberikan sambutan, Jokowi memamerkan capaian ekonomi Indonesia yang tetap stabil di tengah perekonomian dunia yang terus menurun dan bergejolak.
"Pertumbuhan ekonomi kita di 2019 alhamdulillah masih tumbuh di atas 5% lebih sedikit dan lima tahun lalu tumbuh di atas 5%," ujarnya.
Namun, lanjut Jokowi, ada masalah besar yang dialami Indonesia bertahun-tahun, yaitu masalah defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
"Kenapa ini terjadi? Problemnya adalah impor kita yang masih besar dan ekspor kita yang harus terus kita tingkatkan. Artinya impornya masih lebih besar dari ekspor," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, saya ingin menyampaikan mengenai transformasi ekonomi. Dari ekonomi kita yang bertahun-tahun berbagai komoditas, bahan mentah yang selalu kita ekspor, raw material, sehingga ke depan kita ingin semuanya diolah minimal menjadi barang setengah jadi atau barang jadi melalui hilirisasi industri seperti yang disampaikan Bu Mega," lanjutnya.
(miq/dob) Next Article Adu Kekayaan 8 Presiden RI dari Soekarno Hingga Prabowo
Most Popular