AS-Iran Mulai Adem, Begini Prospek Harga Emas Dunia

Putu Agus Pransuamitra & Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
10 January 2020 06:35
AS-Iran Mulai Adem, Begini Prospek Harga Emas Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik AS-Iran yang sempat memanas memicu investor melirik komoditas logam mulia alias emas. Harga emas dunia sempat mengalami antiklimaks pada perdagangan Rabu lalu (8/1/2020).

Dikatakan antiklimaks lantaran di awal perdagangan, harga logam mulia ini melesat 2,35% ke level US$ 1,610,9/troy ons. Level tersebut merupakan harga emas tertinggi sejak Maret 2013.

Tetapi di akhir perdagangan Rabu itu, harga emas justru melemah 1,15% ke US$ 1.555,71/troy ons melansir data Refinitiv. Pelemahan emas masih berlanjut pada Kamis kemarin (9/1/2020) pukul 14:20 WIB, harga logam mulia ini melemah 0,64% ke level US$ 1.545.77/troy ons, melansir data Refinitiv.

Penguatan tajam emas di awal peradangan terjadi setelah Iran menyerang setidaknya dua pangkalan militer AS di Irak dengan rudal.

Trump Mau Damai dengan Iran, Nasib Emas Bagaimana? Foto: Demo Mengecam Tindakan AS Terhadap Iran di India (AP Photo/Altaf Qadri)

Sebelumnya Selasa pekan ini (7/1/2020), Iran mengatakan memiliki 13 skenario balas dendam kepada AS yang telah membunuh Jenderal Quds Force, pasukan elite Iran, Qassim Soleimani lewat serangan pesawat tanpa awak di Bandara Baghdad.

Jenderal Soleimani adalah sosok penting nomor dua di Iran dan dikenal sebagai tokoh revolusioner. Kurang dari 24 jam setelah ancaman tersebut, Iran benar-benar melakukan balas dendam.

Pelaku pasar dibuat cemas akan risiko terjadinya perang yang lebih besar, apalagi Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya mengatakan akan melakukan serangan di 52 wilayah Iran seandainya Pemerintah Teheran melakukan balas dendam atas tewasnya Jendral Soleimani.

Tetapi, nyatanya sikap Trump malah melunak. Dalam pidatonya pada Rabu pagi waktu setempat (Rabu malam waktu Indonesia), Trump mengatakan Iran "sepertinya mundur" setelah melakukan serangan tersebut.

Ia juga menyatakan akan mengenakan sanksi ekonomi ke Teheran. Hal tersebut mengindikasikan Presiden AS ke-45 ini tidak akan menggunakan kekuatan militer, yang membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik.

Presiden AS ke-45 ini juga mengatakan membuka peluang bernegosiasi dengan Iran. "Kita semua harus bekerja sama untuk mencapai kesepakatan dengan Iran yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan damai" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.


Trump Mau Damai dengan Iran, Nasib Emas Bagaimana? Foto: Warga mengiringi peti jenzah Jenderal Qassem Soleimani (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Pelaku pasar dibuat lega oleh pidato tersebut, kemungkinan terjadinya perang kedua negara mengecil, dan aset-aset berisiko kembali berjaya. Hal tersebut menjadi pukulan bagi emas, kenaikan tajam dalam beberapa hari terakhir membuatnya diterpa aksi ambil untung (profit taking) harganya pun berbalik melemah.

Pelemahan emas masih berlanjut pada perdagangan Kamis kemarin, maklum saja, sejak awal tahun, kenaikan emas begitu cepat. Dalam 5 hari perdagangan, hingga Rabu lalu, ketika mencapai level US$ 1.610,9 emas menguat lebih dari 6%. Dengan ketegangan AS vs Iran yang mulai mereda tentunya banyak pelaku pasar yang mencairkan keuntungan.

Emas kini memasuki fase koreksi, yang bisa berlangsung dalam beberapa hari ke depan, mengingat pada 15 Januari nanti AS dan China akan menandatangani kesepakatan dagang fase I. Tetapi untuk jangka panjang, peluang emas untuk kembali menguat masih terbuka.

Secara teknikal, melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi masih MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 hari (garis hijau).

Trump Mau Damai dengan Iran, Nasib Emas Bagaimana? Grafik: Emas (XAU/USD) Harian
Sumber: investing.com


Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) bergerak turun di wilayah positif, sementara histogramnya mengecil. Indikator ini menunjukkan emas mulai kehabisan momentum penguatan.

Trump Mau Damai dengan Iran, Nasib Emas Bagaimana? Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com


Pada time frame 1 jam, emas bergerak di bawah MA 8, di kisaran MA 21, dan di atas MA 125. Indikator Stochastic bergerak naik dari wilayah jenuh jual (oversold).

Emas langsung merosot setelah menembus level US$ 1.551/troy ons yang sebelumnya merupakan support (tahanan bawah). Emas kini bergerak di kisaran US$ 1.545/troy ons, melihat indikator Stochastic yang oversold (jenuh jual), emas berpeluang naik jika mampu menembus konsisten ke atas level tersebut. Target yang dituju area US$ 1.551/troy ons yang kini menjadi resisten (tahanan atas).

Jika resisten (batas atas) mampu ditembus, emas memiliki potensi naik ke US$ 1.558/troy ons.

Sebaliknya, selama tertahan di bawah US$ 1.551/troy ons, emas berisiko terkoreksi lebih lanjut, dengan target ke US$ 1.540 sampai US$ 1.530/troy ons.

Ke depannya, emas berpotensi kembali menguat jika mampu menembus kembali level US$ 1.569/troy ons.

[Gambas:Video CNBC]



Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) anjlok Rp 17.000 (2,27%) menjadi Rp 733.000 per gram pada perdagangan Kamis kemarin (9/1/2020), setelah sempat meroket hingga Rp 750.000/gram pada Rabu lalu.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam, Kamis 9/1/20), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 73,3 juta dari harga kemarin Rp 75 juta per batang. '

Turunnya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang turun kemarin akibat meredanya kekhawatiran pasar terkait dengan dibukanya opsi damai dari Amerika Serikat (AS)-Iran.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 18.000/gram pada Kamis ini menjadi Rp 696.000/gram dari Rp 714.000/gram Rabu kemarin.


Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. 

Terkait dengan harga emas di pasar spot global, Rabu kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.555,7 per troy ounce (oz), turun 1,16% dari US$ 1.573,88/oz pada hari sebelumnya. Hari ini, harga emas di pasar spot masih naik sebesar 0,3% menjadi US$ 1.560,31/oz.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga. 

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.


TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular