
AS-Iran Dingin, Damai Dagang di Depan Mata, IHSG Naik 0,78%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 January 2020 16:28

Lebih lanjut, aura damai dagang AS-China yang kian terasa ikut menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.
Melansir Global Times, AS dan China kini berada di jalur yang tepat untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.
Menurut para sumber dan analis yang diwawancarai oleh Global Times, seremoni penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara bisa diselenggarakan pada pekan depan.
Delegasi China kemungkinan akan bertandang ke AS pada pekan depan. Namun, tanggal pasti dari keberangkatan delegasi China dan seremoni penandatanganan kesepakatan dagang hingga kini belum diketahui secara pasti.
Sebagai informasi, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis sehingga informasi yang diberikan terkait perkembangan perang dagang AS-China biasanya akurat.
Seperti yang diketahui, belum lama ini AS dan China mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai kesepakatan dagang tahap satu.
Dengan adanya kesepakatan dagang tahap satu tersebut, Trump membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Tak sampai di situ, Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, China membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk balasan yang disiapkan guna membalas bea masuk dari AS pada tanggal 15 Desember.
Masih sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu, China akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan. Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.
Dari dalam negeri, sentimen positif bagi pasar saham Tanah Air datang dari rilis data cadangan devisa. Kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia meningkat hingga US$ 2,5 miliar pada Desember 2019 menjadi US$ 129,18 miliar, dari yang sebelumnya US$ 126,63 miliar pada November 2019.
Posisi cadangan devisa pada bulan Desember merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2019.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tulis BI dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020).
Perkembangan cadangan devisa pada Desember 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa minyak dan gas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan penerimaan valas lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Melansir Global Times, AS dan China kini berada di jalur yang tepat untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.
Menurut para sumber dan analis yang diwawancarai oleh Global Times, seremoni penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara bisa diselenggarakan pada pekan depan.
Sebagai informasi, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis sehingga informasi yang diberikan terkait perkembangan perang dagang AS-China biasanya akurat.
Seperti yang diketahui, belum lama ini AS dan China mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai kesepakatan dagang tahap satu.
Dengan adanya kesepakatan dagang tahap satu tersebut, Trump membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Tak sampai di situ, Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, China membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk balasan yang disiapkan guna membalas bea masuk dari AS pada tanggal 15 Desember.
Masih sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu, China akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan. Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.
Dari dalam negeri, sentimen positif bagi pasar saham Tanah Air datang dari rilis data cadangan devisa. Kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia meningkat hingga US$ 2,5 miliar pada Desember 2019 menjadi US$ 129,18 miliar, dari yang sebelumnya US$ 126,63 miliar pada November 2019.
Posisi cadangan devisa pada bulan Desember merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2019.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tulis BI dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020).
Perkembangan cadangan devisa pada Desember 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa minyak dan gas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan penerimaan valas lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular