
BI Pede Dana Asing Masih Deras Banjiri RI di 2020
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
09 January 2020 10:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) meyakini, arus modal masuk (inflow) asing masih akan tetap membanjiri Indonesia pada tahun ini. Bahkan inflow akan lebih baik dari tahun lalu.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, pada tahun ini inflow sudah deras masuk ke Indonesia hingga mencapai Rp 169 triliun. Tahun ini, ia pede akan masuk lebih besar lagi terutama ke Surat Berharga Negara (SBN).
"Kami perkirakan tahun ini [inflow] masih akan lanjut karena global liquidity ini masih tinggi di global. Jadi kami masih optimis inflow masih baik ke SBN," katanya kepada CNBC Indonesia.
Apalagi, selama ini memang terlihat bahwa ketertarikan asing kepada aset Indonesia terutama ke SBN sangat tinggi. Apalagi dengan kondisi global saat ini, investor cenderung mencari negara yang menawarkan imbal hasil yang tinggi.
"Likuiditas di global masih tinggi dan mereka (investor) mencari aset-aset yang memang memiliki imbal hasil atraktif termasuk di Indonesia," kata dia.
Apalagi pada awal tahun, investor biasanya mulai ikut lelang yang dilakukan pemerintah. Ini untuk mengamankan posisi mereka agar tetap mendapatkan keuntungan.
"Nah, ini adalah di Januari, dimana biasanya investor pada umumnya termasuk asing lakukan bidding posisi, ada profit taker, karena harus realised gain kepemilikannya di SBN," kata dia.
(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, pada tahun ini inflow sudah deras masuk ke Indonesia hingga mencapai Rp 169 triliun. Tahun ini, ia pede akan masuk lebih besar lagi terutama ke Surat Berharga Negara (SBN).
"Kami perkirakan tahun ini [inflow] masih akan lanjut karena global liquidity ini masih tinggi di global. Jadi kami masih optimis inflow masih baik ke SBN," katanya kepada CNBC Indonesia.
"Likuiditas di global masih tinggi dan mereka (investor) mencari aset-aset yang memang memiliki imbal hasil atraktif termasuk di Indonesia," kata dia.
Apalagi pada awal tahun, investor biasanya mulai ikut lelang yang dilakukan pemerintah. Ini untuk mengamankan posisi mereka agar tetap mendapatkan keuntungan.
"Nah, ini adalah di Januari, dimana biasanya investor pada umumnya termasuk asing lakukan bidding posisi, ada profit taker, karena harus realised gain kepemilikannya di SBN," kata dia.
(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024
Most Popular