
Trump Make Peace Not War, Rupiah Siap Menguat Lagi!
Putu Agus Pransuamitra & sef, CNBC Indonesia
09 January 2020 07:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) beerpeluang besar menguat di pasar spot pada perdagangan Kamis (9/1/2020), setelah melemah tipis pada perdagangan Rabu kemarin. Tanda-tanda apresiasi rupiah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF) yang hari pagi ini lebih kuat dari kemarin.
Berikut kurs dolar AS di pasar NDF jelang penutupan pasar akhir pekan lalu kemarin dibandingkan hari ini mengutip data Refinitiv:
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.
Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 8 Januari pukul 15:56 WIB:
Setelah sepanjang hari kemarin dicemaskan akan potensi perang antara AS dengan Iran, pelaku pasar dibuat lega setelah penguasa Negeri Adidaya, Donald Trump, berpidato merespon serangan rudal di pangkalan militernya di Irak.
Dalam pidatonya tersebut, Presiden Trump mengatakan Iran "tampaknya mundur" setelah melakukan serangan rudal tersebut. Trump juga menyatakan akan mengenakan sanksi ekonomi ke Teheran. Hal tersebut mengindikasikan Presiden AS ke-45 ini tidak akan menggunakan kekuatan militer, yang membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik.
Presiden AS ke-45 ini juga mengatakan membuka peluang bernegosiasi dengan Iran. "Kita semua harus bekerja sama untuk mencapai kesepakatan dengan Iran yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan damai" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, juga menenangkan suasana, melalui akun Twitternya, ia mengatakan "Kami tidak ingin eskalasi atau perang, tapi kami akan membela diri terhadap agresi apapun".
Kedua negara sepertinya tidak ingin eskalasi terjadi, dan pelaku pasar siap kembali masuk ke aset berisiko dan berimbal hasil tinggi, rupiah siap menguat lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Berikut kurs dolar AS di pasar NDF jelang penutupan pasar akhir pekan lalu kemarin dibandingkan hari ini mengutip data Refinitiv:
Periode | Kurs 8 Januari (15:52) WIB | Kurs 9 Januari (7:14) WIB |
1 Pekan | Rp 13.885,6 | Rp 13.895 |
1 Bulan | Rp 13.923,7 | Rp 13.885 |
2 Bulan | Rp 13.957,7 | Rp 13.942 |
3 Bulan | Rp 14.003,7 | Rp 13.965 |
6 Bulan | Rp 14.132,7 | Rp 14.063 |
9 Bulan | Rp 14.290,2 | Rp 14.248 |
1 Tahun | Rp 14.438,7 | Rp 14.378,4 |
2 Tahun | Rp 15.095 | Rp 14.910 |
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.
Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 8 Januari pukul 15:56 WIB:
Periode | Kurs |
1 Bulan | Rp 13.930 |
3 Bulan | Rp 14.020 |
Setelah sepanjang hari kemarin dicemaskan akan potensi perang antara AS dengan Iran, pelaku pasar dibuat lega setelah penguasa Negeri Adidaya, Donald Trump, berpidato merespon serangan rudal di pangkalan militernya di Irak.
Dalam pidatonya tersebut, Presiden Trump mengatakan Iran "tampaknya mundur" setelah melakukan serangan rudal tersebut. Trump juga menyatakan akan mengenakan sanksi ekonomi ke Teheran. Hal tersebut mengindikasikan Presiden AS ke-45 ini tidak akan menggunakan kekuatan militer, yang membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik.
Presiden AS ke-45 ini juga mengatakan membuka peluang bernegosiasi dengan Iran. "Kita semua harus bekerja sama untuk mencapai kesepakatan dengan Iran yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan damai" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, juga menenangkan suasana, melalui akun Twitternya, ia mengatakan "Kami tidak ingin eskalasi atau perang, tapi kami akan membela diri terhadap agresi apapun".
Kedua negara sepertinya tidak ingin eskalasi terjadi, dan pelaku pasar siap kembali masuk ke aset berisiko dan berimbal hasil tinggi, rupiah siap menguat lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular