Perang Iran-AS Bikin Bursa Saham China Masuk ke Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 January 2020 09:03
Bursa saham China dan Hong Kong mengawali perdagangan ketiga di pekan ini, Rabu (8/1/2020), di zona merah.
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham China dan Hong Kong mengawali perdagangan ketiga di pekan ini, Rabu (8/1/2020), di zona merah.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai jatuh 0,34% ke level 3.094,24, sementara indeks Hang Seng jatuh1,14% ke level 27.999,58.

Bursa saham China dan Hong Kong melemah kala damai dagang AS-China kian terasa. Melansir Global Times, China dan AS kini berada di jalur yang tepat untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.

Menurut para sumber dan analis yang diwawancarai oleh Global Times, seremoni penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara bisa diselenggarakan pada pekan depan.

Delegasi China kemungkinan akan bertandang ke AS pada pekan depan. Namun, tanggal pasti dari keberangkatan delegasi China dan seremoni penandatanganan kesepakatan dagang hingga kini belum diketahui secara pasti.

Untuk diketahui, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis sehingga informasi yang diberikan terkait perkembangan perang dagang AS-China biasanya akurat.

Sentimen negatif bagi bursa China dan Hong Kong datang dari memanasnya tensi geopolitik antara AS dan Iran. Mengutip CNBC International, pada pagi hari ini waktu Indonesia Iran menembakkan misil ke beberapa markas militer AS di Irak.

Diketahui, lebih dari selusin misil balistik diluncurkan oleh Iran ke beberapa markas militer AS tersebut. Serangan tersebut sudah dikonfirmasi oleh Pentagon.

Serangan pada hari ini merupakan balasan dari Iran atas serangan yang sebelumnya diluncurkan oleh AS.

Seperti yang diketahui, pada Jumat pagi waktu Indonesia (3/1/2020) AS diketahui telah menembak mati petinggi pasukan militer Iran. Jenderal Qassim Soleimani yang merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran), tewas dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad.

Selain itu, Abu Mahdi al-Muhandis yang merupakan wakil komandan dari Popular Mobilization Forces selaku kelompok milisi Irak yang dibekingi oleh Iran, juga meninggal dunia.

Pasca serangan yang menewaskan Soleimani, Iran mengutuk keras tindakan AS. Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengutuk keras tindakan AS. Dirinya menyatakan bahwa Iran tidak takut untuk membalas AS.

Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular