
AS-Iran Panas, Bagaimana Kabar Proyek BUMN di Timur Tengah?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
07 January 2020 15:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dengan Iran tengah panas pasca tewasnya jenderal militer Iran Qassem Soleimani akibat serangan udara yang diluncurkan oleh Paman Sam. Iran berjanji akan membalas tindakan tersebut.
Akhir pekan kemarin dunia dihebohkan dengan kabar tewasnya pimpinan militer Iran Quds Force, Qassem Soleimani. Quds Force merupakan salah satu pasukan bersenjata yang merupakan bagian dari Revolutionary Guard yang dicap sebagai organisasi teroris oleh AS.
Menurut keterangan resmi Pentagon, Presiden AS Donald Trump memberikan arahan untuk melakukan serangan tersebut dengan dalih untuk melindungi personil militer AS yang ada di Irak.
Qassem Soleimani dikabarkan tewas bersama wakil komandan Popular Mobilization Force (PMF) Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan udara menggunakan drone di Bandara Internasional Baghdad tersebut.
Iran tak tinggal diam. Jelas Iran megecam keras tindakan AS tersebut dan sedang merencanakan aksi balasan. Trump mengancam jika Iran nekat melakukan retaliasi, dirinya tak segan akan melancarkan serangan pada 52 target.
Parlemen Irak juga mengecam aksi AS tersebut. Pihaknya meminta pasukan militer AS yang berada di Irak untuk segera angkat kaki dari negara tersebut. Tak berapa lama setelah itu, beredar surat militer AS untuk pejabat Irak bahwa pasukan AS akan segera ditarik.
Namun kabar tersebut dibantah langsung oleh Menteri Pertahanan AS AS Mark Esper pada Senin kemarin (6/1/2020). "Belum ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak" kata Esper melansir Reuters.
"Saya tidak tahu surat itu... Kami sedang mencari tahu dari mana surat itu berasal dan apa isinya. Sementara itu belum ada keputusan yang dibuat terkait masalah meninggalkan Irak" tambahnya.
Pada Senin depan, Wakil Presiden AS Mike Pence dikabarkan akan menyampaikan pidatonya terkait sikap AS terhadap Iran. Hal tersebut dikabarkan oleh pejabat Gedung Putih.
Sampai saat ini belum ada aksi balasan yang dilakukan Iran. Namun saat menghantarkan jenazah sang Jenderal Iran menyerukan bagi siapa saja yang dapat membawa kepala dari aktor dibalik serangan tersebut akan dihadiahi sebesar US$ 80 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun.
"Siapapun yang bisa membawa kepala orang gila berambut kuning, akan kami berikan US$ 80 juta atas nama negara besar Iran. Bersoraklah jika setuju."
Akhir pekan kemarin dunia dihebohkan dengan kabar tewasnya pimpinan militer Iran Quds Force, Qassem Soleimani. Quds Force merupakan salah satu pasukan bersenjata yang merupakan bagian dari Revolutionary Guard yang dicap sebagai organisasi teroris oleh AS.
Menurut keterangan resmi Pentagon, Presiden AS Donald Trump memberikan arahan untuk melakukan serangan tersebut dengan dalih untuk melindungi personil militer AS yang ada di Irak.
Iran tak tinggal diam. Jelas Iran megecam keras tindakan AS tersebut dan sedang merencanakan aksi balasan. Trump mengancam jika Iran nekat melakukan retaliasi, dirinya tak segan akan melancarkan serangan pada 52 target.
Parlemen Irak juga mengecam aksi AS tersebut. Pihaknya meminta pasukan militer AS yang berada di Irak untuk segera angkat kaki dari negara tersebut. Tak berapa lama setelah itu, beredar surat militer AS untuk pejabat Irak bahwa pasukan AS akan segera ditarik.
Namun kabar tersebut dibantah langsung oleh Menteri Pertahanan AS AS Mark Esper pada Senin kemarin (6/1/2020). "Belum ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak" kata Esper melansir Reuters.
"Saya tidak tahu surat itu... Kami sedang mencari tahu dari mana surat itu berasal dan apa isinya. Sementara itu belum ada keputusan yang dibuat terkait masalah meninggalkan Irak" tambahnya.
Pada Senin depan, Wakil Presiden AS Mike Pence dikabarkan akan menyampaikan pidatonya terkait sikap AS terhadap Iran. Hal tersebut dikabarkan oleh pejabat Gedung Putih.
Sampai saat ini belum ada aksi balasan yang dilakukan Iran. Namun saat menghantarkan jenazah sang Jenderal Iran menyerukan bagi siapa saja yang dapat membawa kepala dari aktor dibalik serangan tersebut akan dihadiahi sebesar US$ 80 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun.
"Siapapun yang bisa membawa kepala orang gila berambut kuning, akan kami berikan US$ 80 juta atas nama negara besar Iran. Bersoraklah jika setuju."
Next Page
Gimana Nasib Proyek BUMN?
Pages
Most Popular