Saham Mayora Mulai Bangkit, Sempat Anjlok 1,46% Sepekan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 January 2020 11:57
Sayangnya dalam sepekan terakhir, saham produsen makann dan minuman ini, masih terkoreksi 1,46%.
Foto: Doc.Mayora Indah
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menguat 0,50% ke level Rp 2.030/unit jelang penutupan perdagangan sesi pertama perdagangan Selasa (7/01/2020).

Hingga pukul 11.20 WIB, saham Mayora ditransaksikan sebanyak 222 kali dengan volume 404 ribu transaksi senilai Rp 819,64 juta.

Saat ini, valuasi Price to Earnings (P/E) rasio saham bersandi MYOR ini sebesar 31,23 kali dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 45,39 triliun.

Sayangnya dalam sepekan terakhir, saham produsen makann dan minuman ini, masih terkoreksi 1,46%. Hari ini, pelaku pasar asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 157,12 juta di seluruh pasar, sedangkan dalam sepekan terakhir, asing melakukan aksi jual Rp 1,47 miliar di seluruh pasar.

Perkembangan terbaru, dalam keterangan yang disampaikan manajemen Mayora per 30 Desember 2019 di keterbukaan informasi BEI, perseroan berencana membeli mesin baru senilai Rp 76,8 miliar dari kas internal untuk menggenjot produksi seiring dengan meningkatnya permintaan ekspor produk cookies yang diproduksi Mayora.

Dalam laporan keuangan yang terlansir hingga September 2019, pendapatan MYOR naik 3,51% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 17,96 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 17,35 triliun.

Jika ditelaah berdasarkan pendapatan per lini usaha, maka penjualan kotor dari segmen makanan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan segmen minuman, yakni sebesar 6,23% ke level Rp 9,38 triliun YoY. Penjualan dari segmen minuman hanya tumbuh tipis 1,16% YoY menjadi Rp 9,25 triliun.

Namun demikian, laba bersih yang dapat dikantongi MYOR turun 0,37% secara tahunan menjadi Rp 1,09 triliun, dari sebelumnya Rp 1,1 triliun di akhir September tahun lalu.

Kinerja bottom line perusahaan tertekan seiring dengan kenaikan signifikan pada pos beban usaha yang tumbuh 16,93% secara tahunan ke level Rp 3,51 triliun dari hanya Rp 3 triliun di 9 bulan pertama tahun 2018.
(hps/hps) Next Article Suntik Utang Anak Usaha, Mayora Indah Rilis Obligasi Rp 500 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular