Mayoritas Saham Bank Memerah, Saham Bjb Melesat Sendirian

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
06 January 2020 17:47
Kenaikan harga saham bjb terjadi pada saat sektor keuangan sedang mengalami tekanan dimana terkoreksi 1,21%.
Foto: Bank bjb
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sahamĀ PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BJBR) atau Bank bjb melesat sendirian pada perdagangan Senin ini (6/1/2020) saat harga saham-saham bank lainnya tertekan saat penutupan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham bjb naik 5,39% ke level Rp 1.270/unit. Volume perdagangan tercatat mencapai 21,42 juta senilai Rp 26,8 miliar.


Kenaikan harga saham bjb terjadi pada saat sektor keuangan sedang mengalami tekanan di mana terkoreksi 1,21%. Saham-saham bank BUKU IV (bank umum kelompok usaha, bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun) mayoritas mengalami tekanan.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksi 2,24%, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,62%, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,13%, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,96%.

Bank bjb akan menggelontorkan Rp 364 miliar dengan skema untuk pembiayaan perumahan atau setara dengan 3.400 unit rumah tahun depan.

Pembiayaan tersebut menggunakan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) alias subsidi kredit perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dengan jumlah tersebut, potensi penyaluran KPR Bank bjb sebesar Rp 500 miliar.

"Kami optimistis akan mencapai target yang diberikan maksimum pada triwulan 3, dikarenakan kami saat ini memiliki 44 Kantor Cabang Penyalur FLPP dari 65 Kantor Cabang yang kami miliki. Untuk itu, kami mengharapkan penambahan kuota pada Triwulan ke-2 di bulan Juni 2020," kata Direktur Utama Bank bjb, Yuddy Renaldi seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (27/12/2019).

Sementara itu, sepanjang 2019, Bank bjb telah menyalurkan FLPP sebesar 110% dari target unit rumah. Besarnya angka penyaluran kredit ini membuat perseroan dipercaya mendapat penambahan kuota sebanyak tiga kali sepanjang 2019.

Di sektor FLPP, Bank bjb memang tidak bisa disebut sebagai pemain baru. Sebab perusahaan tercatat sebagai salah satu bank yang giat menyalurkan produk FLPP sejak tahun 2016.

Dalam pelaksanaannya, Bank bjb telah melakukan 198 perjanjian kerja sama (PKS) dengan himpunan pengembang di bawah naungan sejumlah asosiasi. Sebut saja REI, APERSI, APERSI, APERNAS, HIMPERA dan PERUMNAS yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai dengan Pulau Bali.

Adapun total penyaluran FLPP sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini berjumlah 3.857 unit. Sementara untuk total portofolio sebanyak Rp 439 miliar dengan rasio non performing loan (NPL) 0,1%.

KPR dengan skema FLPP merupakan program yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Indonesia. Sebab, cara ini mewujudkan keinginan masyarakat untuk bisa memiliki rumah dengan harga murah, uang muka terjangkau, tenor kredit cukup panjang dan cicilan yang ekonomis. Tak heran membuat produk FLPP semakin populer dan diminati masyarakat.

[Gambas:Video CNBC]


(hps/tas) Next Article Kemenkeu Rilis Ketentuan Penempatan Dana di Bank Umum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular