Di Balik Panasnya AS-Iran, Ada 'Tony Stark' yang Banjir Cuan!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 January 2020 12:58
Bak Tony Stark, Emiten Ini Dapat Cuan dari Perang
Ilustrasi Tony Stark/Iron Man (Photo: Film Frame ©Marvel Studios 2019)
Namun di tengah nestapa di pasar keuangan Asia, ternyata ada pihak yang diuntungkan akibat ancaman perang Timur Tengah. Mereka adalah perusahaan produsen senjata dan peralatan tempur.

"Perdamaian bisa tercapai kalau kita memiliki tongkat yang lebih besar dari orang lain," ujar Tony Stark di film Iron Man (2008). Stark, yang kala itu menjual senjata atas nama Stark Industries, mendapat untung dari penjualan misil Jericho ke pemerintah Afganistan.


Film Iron Man memang hanya fiksi, tetapi apa yang terjadi sekarang mencerminkan bahwa penjual senjata memang diuntungkan jika terjadi perang. Ini berlaku di tiga emiten besar di AS yang berstatus pedagang senjata yaitu Lockheed Martin Corp, Raytheon Co, dan Northrop Grumman. Dalam sepekan terakhir, harga saham Lockheed Martin melesat 5,12% sementara Raytheon terdongkrak 3,1%, dan Northrop Grumman meroket 8,25%.




Padahal dalam periode yang sama bursa saham AS di kawasan Wall Street (New York) terkoreksi akibat sentimen negatif ancaman perang AS-Iran. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,04% dan S&P 500 minus 0,16%.

"Jika konflik di Timur Tengah semakin panas, kami menilai akan sulit bagi Partai Demokrat untuk berargumen soal kenaikan anggaran pertahanan 2020. Memang agak disayangkan, tetapi saham-saham perusahaan pertahanan akan mendapat keuntungan dari peningkatan risiko dan konflik geopolitik," kata Jonathan Raviv, Analis Citigroup, sebagaimana dikutip dari Barrons.

Saat perang, pemesanan senjata dan alat-alat tempur lainnya tentu meningkat. Bagi perusahaan seperti Lockheed Martin dkk, ini tentu menjadi berkah karena penjualan naik dan laba terangkat.

Trump sendiri mengakui bahwa menyebut pemerintah AS sudah belanja besar-besaran di bidang pertahanan. Mesin-mesin kematian ini siap untuk membawa pertumpahan darah di Timur Tengah.

"AS menghabiskan US$ 2 triliun untuk peralatan militer. Kami adalah yang terbesar dan terbaik di dunia. Jika Iran menyerang basis AS atau warga AS, maka kami akan mengirim alat-alat baru yang indah tersebut tanpa keraguan!" cuit Trump di Twitter.

Well, memang terkesan sadis kalau melihat ada pihak yang mendapat keuntungan dari perang yang merenggut banyak nyawa. Namun, uang tidak punya perasaan...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/gus)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular