
Cisadane, Bank Amar & Triniti Properti Siap Listing Bulan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak tiga calon emiten dipastikan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2020 melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) setelah ketiganya mendapatkan restu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember tahun lalu.
PT Cisadane Sawit Raya Tbk akan tercatat di BEI pada 9 Januari mendatang dengan kode saham CSRA usai mendapatkan pernyataan efektif OJK.
Perusahaan ini didirikan pada 28 Oktober 1983 oleh pengusaha lokal Rudi Suhenda (almarhum) dan Johanna Wirjoprawiro (alm) yang telah bermitra bisnis selama lebih dari 25 tahun.
Mengacu prospektus perusahaan yang dipublikasikan, perseroan akan melepas 410 juta saham dengan nominal Rp 100/saham, atau mewakili 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.
Calon emiten kedua yakni PT Bank Amar Indonesia Tbk akan tercatat di BEI, juga pada 9 Januari dengan kode saham AMAR. Pernyataan efektif OJK sudah dikantongi perusahaan pada 30 Desember 2019.
"...maka efek perseroan akan dicatatkan di BEI pada 9 Januari dengan menggunakan kode AMAR," kata Adi Pratomo Aryanto, Kadiv Penilaian Perusahaan 1 dan Irvan Susandy, Kadiv Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, dalam suratnya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat ini (3/1/2020).
Bank Amar akan menerbitkan sebanyak 1.206.068.500 saham dengan nominal Rp 100/saham. Berdasarkan prospektus perusahaan yang dipublikasikan, Bank Amar menunjuk penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yakni PT UOB Kay Hian Sekuritas, dengan penjamin emisi efek lainnya akan ditentukan kemudian.
Satu calon emiten lain yakni PT Perintis Triniti Properti Tbk dengan kode saham TRIN. Pernyataan efektif OJK sudah dikantongi pada 30 Desember di mana dokumen pernyataan tersebut diterima BEI pada 2 Januari kemarin.
Perseroan berencana melepas 1,093 miliar saham baru atau setara 25% saham yang ditawarkan dengan harga penawaran umum Rp 200 - Rp 250 per saham.
BEI sudah mengantongi daftar antrean (pipeline) perusahaan yang siap mencatatkan saham perdana di tahun 2020 melalui skema IPO. Mengacu data BEI sampai 20 Desember 2019, ada 30 perusahaan yang siap mencatatkan saham pada tahun 2020. Dari jumlah tersebut, dua perusahaan menyatakan pembatasan informasi.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, memang ada 33 perusahaan dalam pipeline hingga akhir tahun 2019. Namun, yang akan merealisasikan pencatatan saham perdana hanya sekitar 3-4 emiten, selebihnya diperkirakan baru akan mencatatkan saham perdana di tahun depan.
Sayangnya, Nyoman tak ingin menyebutkan, dari jumlah 33 perusahaan calon emiten itu siapa saja dengan target emisi di atas Rp 1 triliun.
"Saya tidak bisa menyampaikan karena adanya regulasi dan komitmen juga perusahaan belum bisa menyampaikan," ungkap Nyoman Yetna.
Memang, dari sisi jumlah perusahaan tercatat sepanjang tahun 2019, menyamai rekor tahun sebelumnya sebanyak 55 emiten. Hal ini ditengarai karena ada beberapa perusahaan yang menunda IPO tahun depan. Beberapa yang menunda yakni PT Lion Mentari Airlines dan PT Softex Indonesia.
Berikut daftar 28 perusahaan yang masuk pipeline IPO hingga tahun 2020:
- PT Alamanda Investama
- PT Bank Amar Indonesia
- PT Graha Belitung Utama
- PT Putra Rajawali Kencana
- PT Esta Multi Usaha
- PT Nara Hotel Internasional
- PT Morenzo Abadi Perkasa
- PT Diamond Food Indonesia
- PT Era Graharealty
- PT Tourindo Guide Indonesia
- PT Cisadane Sawit Raya
- PT Royalindo Investa Wijaya
- PT Pratama Widya
- PT Agro Yasa Lestari
- PT Karya Bersama Anugerah
- PT Diamond Citra Propertindo
- PT Perintis Triniti Properti
- PT Era Mandiri Cemerlang
- PT Cahaya Bintang Medan
- PT Andalan Sakti Primaindo
- PT Aesler Grup Internasional
- PT Batulicin Nusantara Maritim
- PT Lancartama Sejati
- PT Makmur Berkah Amanda
- PT Metro Healthcare Indonesia
- PT Pakuan
- PT Molly Sentosa Indonesia
- PT Cipta Selera Murni
(tas/hps) Next Article IHSG Ambles 17% Sejak Januari, 24 Perusahaan Tetap Antre IPO
