Harga Emas Dunia Naik 2%, Emas Antam 1%, Cuan Gede!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 December 2019 08:54
Dolar AS Rontok, Emas Dapat Momentum
Ilustrasi Emas Batangan (REUTERS/Michael Dalder)
Penguatan emas ditopang oleh pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) terkoreksi 0,79% secara point-to-point.

Emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Kala dolar AS melemah, maka harga emas menjadi murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas meningkat, harga pun terangkat.

Pelemahan dolar AS disebabkan oleh meningkatnya risk appetite pelaku pasar. Investor berani masuk ke instrumen berisiko karena damai dagang AS-China yang semakin dekat.


"Dolar AS melemah seiring antisipasi pasar terhadap damai dagang AS-China fase I yang akan segera ditandatangani. Selain itu, kebijakan moneter juga kemungkinan masih cenderung longgar karena inflasi yang masih rendah," tulis Action Economics dalam risetnya.

Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) melihat inflasi dari angka Personal Consumption Expenditure (PCE) inti atau core. Pada November, laju PCE inti AS adalah 1,6% year-on-year (YoY). Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 1,7% YoY.

The Fed memasang target inflasi berada di kisaran 2% dalam jangka menengah. Saat ini realisasi inflasi masih di bawah target tersebut. Oleh karena itu, masih ada alasan bagi Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega untuk menurunkan suku bunga acuan.

Potensi penurunan suku bunga acuan membuat berinvestasi di dolar AS menjadi kurang menguntungkan (terutama di aset berpendapatan tetap). Permintaan dolar berkurang dan nilai tukarnya melemah. Namun ini justru menjadi sentimen penguatan harga emas.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular