Impairment Meningkat, Garuda Pastikan Masih Untung di 2019

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 December 2019 13:59
PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyebutkan akan terjadi penurunan kinerja keuangan dalam laporan keuangan perusahaan yang berakhir pada September 2019.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Tangerang, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyebutkan akan terjadi penurunan kinerja keuangan dalam laporan keuangan perusahaan yang berakhir pada September 2019, namun belum dipastikan berapa penyusutan yang akan terjadi. Saat ini laporan keuangan kuartal ketiga Garuda Indonesia tengah dalam proses audit.

Plt. Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan adanya penurunan nilai (impairment) ini menyusul berakhirnya kerja sama perusahaan dengan Sriwijaya Air Group beberapa waktu lalu.


"Sedang deal dengan PWC [kantor akuntan publik] akan ada impairment yang dilakukan di September terkait Sriwijaya karena kerja sama diakhiri jadi management fee akan ada impairment. Ini penting dan baik agar tidak membebani di tahun berikutnya," kata Fuad di kawasan bandara Soekarno-Hatta, Jumat (27/12/2019).

Selain pada kinerja keuangan September 2019, Fuad menyebut kinerja di akhir 2019 ini juga akan meleset dari target yang sudah ditetapkan perusahaan sebelumnya. Tak tercapainya kinerja ini lantaran kurangnya pendapatan dari bisnis jasa pengelola ground handling di PT Gapura Angkasa, anak usaha yang dimiliki perusahaan bersama dengan PT Angkasa Pura II.

Menurut keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu, kepemilikan Garuda Indonesia di Gapura terdilusi karena adanya peningkatan modal yang dilakukan oleh partnernya ini.

Dampak dari kejadian tersebut, maka pengendalian dan konsolidasi laporan keuangan Gapura sudah tak lagi dimiliki oleh Garuda, karena terjadi penurunan kepemilikan dari sebelumnya sebesar 58,75% menjadi mayoritas dimiliki oleh Angkasa Pura II.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2019, jasa ground handling berkontribusi senilai US$ 42,52 juta dari total pendapatan perseroan senilai US$ 3,54 miliar.


"Lepas sebagian saham garuda ke AP II. Masuk dalam impairment, kurang lagi revenuenya," imbuh dia.

Namun demikian perusahaan memastikan hingga akhir tahun ini masih akan mengantongi laba bersih. "Profit tapi masih diaudit jadi akan ada impairment atas transaksi sebelumnya," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular