Lepas Saham Emiten Erick, Jiwasraya Masih Pegang 4 Saham Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 December 2019 13:22
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menegaskan perseroan sudah tidak lagi memiliki saham PT Mahaka Media Tbk.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Monica Wareza)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen yang baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menegaskan perseroan sudah tidak lagi memiliki saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA), emiten media yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, yang sebelumnya masuk dalam portofolio investasi saham perusahaan.

Bahkan Jiwasraya mampu meraih keuntungan dalam investasi di saham ABBA yang sudah dilepas ke investor lainnya, melalui mekanisme penjualan di pasar modal.

Adapun beberapa saham yang masih tersisa dalam portofolio saham ialah PT PP Properti Tbk (PPRO) (anak usaha BUMN PT PP Tbk/PTPP), BUMN PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), dan BUMD PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).


Sementara PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) sebelumnya masuk dalam portofolio saham ini sudah dipindahkan ke reksa dana saham.

"TRAM ada di underlying reksa dana saham, dulu di portotolio saham terus dipindahkan ke reksa dana saham," kata Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko, kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/12/2019).

"ABBA sudah enggak lagi, BJBR masih," tegas mantan Senior Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Services PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Hexana menjelaskan perseroan kepemilikan saham ABBA dimiliki hanya sekali, dengan satu kali transaksi jual beli dalam jumlah kecil yakni pada tahun 2014 sekitar Rp 14 miliar.


"...dan untung Rp 2,8 miliar. Ini sudah saya teliti murni trading-nya trader. Ini tidak ada window dressing [aksi mempercantik laporan keuangan jelang akhir tahun]," jelas Hexana. "Sudah dijual lama [saham ABBA]," tegasnya.

Mengacu data KSEI per 26 Desember 2019, Jiwasraya masih memiliki 5.247.243.770 saham PPRO setara dengan 8,51%, sementara saham SMBR sebanyak 913.172.000 saham setara dengan 9,19%.

Saham PPRO, mengacu data BEI, dalam 3 tahun terakhir ambles hingga 81%, sementara year to date hingga Jumat ini (27/12/2019), sahamnya minus 44%. Adapun saham SMBR 3 tahun terakhir jeblok 75%, sementara year to date juga terkor 75%.

Dalam kesempatan terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan pembelian saham ABBA oleh manajer investasi di Jiwasraya dilakukan pada tahun 2014, tepatnya 23 Januari 2014.

Saham yang dibeli nilainya mencapai hampir Rp 15 miliar atau tepatnya Rp 14,9 miliar, dengan harga pembelian saham tersebut di level
Rp 95/saham. Kemudian Jiwasraya menjual saham tersebut dua kali, pada tanggal 17 Desember 2014.

"Jadi enggak sampai setahun, dia jual sekitar Rp 11 miliar [saham ABBA], itu nilai harga per sahamnya Rp 114, kemudian di hari yang sama jual Rp 6 miliar lebih, itu dinilai harga per sahamnya Rp 112. Jadi totalnya itu bedanya [untung] Rp 2,8 miliar," jelas Arya di Kementerian BUMN, Jumat (27/12/2019).

"Jadi Jiwasraya terbukti, dia jual dua kali di hari yang sama dengan dia membeli di
market dan menjualnya lagi di market juga karena dijual pada hari yang sama, itu artinya dia beli di market dan jual di market, keuntungan Rp 2,8 miliar, jadi untung Jiwasraya," tegas mantan Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin ini.

Dia mengatakan dengan membeli saham Mahaka Media, terbukti Jiwasraya mendapatkan keuntungan sekitar 18% dari saham tersebut.


Seperti diketahui Mahaka Media merupakan perusahaan media yang didirikan oleh Erick Thohir. Erick memimpin Mahaka Media sebagai Direktur Utama hingga tahun 2008, kemudian menjabat sebagai Komisaris Mahaka Media sejak Juni 2010, serta menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), anak usaha Mahaka, sejak tahun 2015.


Namun, sejak 13 Desember 2019 lalu Erick telah melepaskan jabatan di perusahaan ini yang disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Mercure Cikini, Menteng Jakarta, pukul 15.00 WIB dengan agenda perubahan susunan anggota dewan komisaris.

Terkait dengan opsi penjualan saham ini, Jiwasraya memang memiliki porsi investasi cukup besar di instrumen saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengacu laporan keuangan Desember 2017, nilai investasi saham mencapai Rp 6,63 triliun, kemudian nilainya turun drastis di Desember 2018 menjadi Rp 3,77 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, nilai saham yang dimiliki Jiwasraya ambles lagi menjadi di Rp 2,48 triliun di pencatatan September 2019.



[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Gagal Bayar Polis Rp 12,4 T, Begini Porsi Investasi Jiwasraya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular