Harpitnas! Transaksi BEI Tembus Rp 8 T, Gegara TPIA & KPIG?

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
23 December 2019 15:48
Nilai transaksi harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 menit sebelum pasar tutup langsung melesat.
Foto: Polyethylene Plant/Chandra Asri

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai transaksi harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 menit sebelum pasar tutup langsung melesat menjadi Rp 8,8 triliun, padahal di penutupan sesi I transaksi di hari kejepit nasional (harpitnas) ini hanya Rp 2,2 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun masih di jalur hijau yakni naik 0,34% di level 6.304,27.

Data perdagangan BEI mencatat, pada pukul 15.31 WIB, ternyata ada transaksi cukup besar di setidaknya dua saham emiten khususnya di pasar negosiasi.


Saham PT MNC Land Tbk (KPIG) dibeli asing (net buy) di pasar negosiasi mencapai Rp 623,3 miliar. Volume perdagangan tercatat volume 5,57 miliar saham dan nilai transaksi total Rp 906,92 miliar. Saham KPIG sayangnya minus 2,21% di level Rp 133/saham.

Adapun saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dilepas asing (net sell) di pasar negosiasi mencapai Rp 701,42 miliar. Nilai perdagangan mencapai Rp 745,03 miliar dan volume perdagangan 71,96 juta saham. Saham TPIA minus 0,95% di level Rp 10.425/saham.

Selain TPIA, saham induknya yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga dilepas asing Rp 100,42 miliar di pasar negosiasi. Saham Barito naik 1% di level Rp 1.515/saham.



Selain TPIA, BRPT dan KPIG, beberapa saham dengan nilai transaksi jumbo di pasar negosiasi di antaranya PT Nusantara Properti International Tbk (NATO) sebesar Rp 418,6 miliar, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 235,2 miliar, dan PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) Rp 297 miliar.

Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, Chandra Asri Petrochemical memang berencana menerbitkan maksimal 7,16 miliar saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) III atau rights issue dengan nilai nominal Rp 200/saham.

Hingga saat ini belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (20/12/2019), saham TPIA menguat 5,25% di level Rp 10.525/saham, sementara saham induknya, Barito Pacific juga naik 2,39% di level Rp 1.500/saham pekan lalu.

Jika mengacu pada harga rata-rata pekan lalu di level Rp 10.123/saham, maka estimasi nilai rights issue ini bisa mencapai Rp 72 triliun.

Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, perusahaan dengan kode saham TPIA ini akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue untuk belanja modal dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan atau entitas anak.

Mengacu data pemegang saham TPIA per 29 November 2019, pemegang saham perusahaan yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan porsi 41,51%. SCG Chemicals Company Limited menggenggam 30,57%, Prajogo Pangestu sebesar 14,78%. Sedangkan porsi kepemilikan di bawah 10% digenggam publik dan Marigold Resources Pte Ltd.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular