Permintaan Valas Tinggi, Kurs Dolar Singapura Naik Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 December 2019 12:20
Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (20/12/2019), melanjutkan penguatan Kamis kemarin.
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (20/12/2019), melanjutkan penguatan Kamis kemarin.

Pada pukul 10:10 WIB, SGD 1 setara dengan Rp 10.321,63, dolar Singapura menguat 0,09% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kamis kemarin mata uang Negeri Merlion ini tercatat menguat 0,07%.

Penguatan di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli dolar Singapura di dalam negeri, berikut data yang diambil dari beberapa bank nasional pada pukul 10:15 WIB.

BankKurs BeliKurs Jual
Bank BNI10.291,0010.350,00
Bank BRI10.267,3010.406,07
Bank Mandiri10.290,0010.355,00
Bank BTN10.170,0010.482,00
Bank BCA10.312,1310.322,55
CIMB Niaga10.322,0010.329,00


Di awal perdagangan hari ini, dolar Singapura sebenarnya sempat melemah 0,07% ke level Rp 10.305,29/SG$, tetapi perlahan mampu berbalik menguat.
Rupiah sebenarnya cukup bertenaga di pekan ini setelah Amerika Serikat (AS) dan China mencapai kesepakatan dagang fase I.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, dan penasihat ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow kompak menyatakan jika kesepakatan fase I sudah sepenuhnya selesai.



Lighthizer dalam acara Face the Nation yang ditayangkan di CBS mengungkapkan bahwa naskah kesepakatan damai dagang AS-China tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin saja. Tidak ada perubahan yang mendasar karena semua sudah disepakati.

Sementara Kudlow berharap Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping dari China akan menandatangani perjanjian tersebut pada awal Januari. Selepas itu, AS-China akan memulai negosiasi damai dagang fase II.



Tetapi Kamis kemarin rupiah mendapat tekanan dari pemakzulan Presiden AS Donald Trump oleh House of Representative (DPR).

Meski demikian, proses pemakzulan Trump masih belum selesai. Pengadilan pemakzulan Trump kini akan digelar di Senat AS, yang akan menentukan apakah Presiden AS ke-45 ini harus keluar dari Gedung Putih atau membebaskannya dari dua dakwaan pemakzulan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjioyo dalam konferensi pers usai mengumumkan kebijakan moneter Kamis kemarin mengatakan dampak dari pemakzulan Presiden Trump terhadap rupiah hanya dalam jangka pendek.

"Perundingan dagang AS-China, Brexit, dan sebagainya tentu mempengaruhi pergerakan di pasar keuangan global, khususnya dari waktu ke waktu atau jangka pendek. Terkait impeachment, dalam jangka pendek tentu akan mempengaruhi kondisi pasar keuangan global termasuk nilai tukar," kata dia.

Meski demikian, menjelang akhir tahun permintaan akan valas biasanya meningkat untuk kebutuhan korporasi untuk pembayaran dividen, pembayaran pokok/bunga utang, dan sebagainya, sehingga rupiah kembali melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular