Tadi Pagi Juara Asia, Rupiah Kini Terpeleset ke Jalur Merah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 December 2019 10:31
Tadi Pagi Juara Asia, Rupiah Kini Terpeleset ke Jalur Merah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah yang dibuka menguat kini juga melemah di perdagangan pasar spot.

Pada Jumat (20/12/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.993. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Mata uang Tanah Air juga terpeleset ke zona merah di 'arena' pasar spot. Pada pukul 10:18 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 13.990 di mana rupiah melemah 0,07%.

Kala pembukaan pasar, rupiah masih menguat 0,04% dan menjadi mata uang terbaik di Asia. Namun itu tidak lama, karena rupiah ikut menyusul para tetangganya ke zona merah.


Ya, pagi jelang ini mayoritas mata uang utama Asia melemah di hadapan dolar AS. Hanya yen Jepang dan ringgit Malaysia yang masih mampu menguat.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:21 WIB:

 

Setidaknya ada dua faktor eksternal yang membuat investor masih belum berani bermain agresif. Pertama, investor menunggu perkembangan pemakzulan (impeachment) terhadap Presiden AS Donald Trump.

Kemarin, House of Representatives yang didominasi kubu oposisi Partai Republik memutuskan untuk memakzulkan Trump. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya dinilai mengancam keamanan negara dengan menjanjikan sesuatu kepada pihak lain, dalam hal ini Ukraina. Trump juga dituding menghalangi penyelidikan dengan tidak memberikan dokumen dan tidak mengizinkan pembantunya untuk bersaksi.


Namun Trump belum lengser dari kursi AS-1, karena untuk itu harus mendapat persetujuan dari Senat yang dikuasai oleh Partai Republik pendukung pemerintah. Oleh karena itu, Trump masih percaya diri bahwa dirinya tidak akan lengser.

"Setelah Demokrat tidak memberi saya kesempatan di House, tanpa pengacara, tanpa saksi, tanpa apa-apa, mereka sekarang ingin Senat melakukan seperti yang mereka lakukan. Sebenarnya, mereka tidak bukti apa-apa. Saya ingin proses segera!" cuit Trump di Twitter.

Suhu politik di Washington yang sedang panas membuat pelaku pasar belum berani bermain agresif. Lebih baik menunggu sampai ada perkembangan lebih lanjut.


Faktor kedua adalah penantian investor terhadap data pembacaan final angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 yang akan diumumkan malam ini waktu Indonesia. Pada pembacaan kedua, ekonomi AS disebut tumbuh 2,1% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih baik dari pembacaan sebelumnya yaitu 1,9% dan realisasi kuartal II-2019 yang sebesar 2%.

Jika pada pembacaan final angkanya malah lebih baik lagi, maka pasar akan semakin yakin ruang pelonggaran moneter ke depan kian sempit. Sulit untuk berharap Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) kembali menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

Akibatnya, berinvestasi di dolar AS menjadi semakin menarik. Pada pukul 10:23 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,08%.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular