Ulasan Teknikal IHSG

Menguat 4 Hari Beruntun, IHSG Besok Berpotensi Tembus 6.300

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 December 2019 19:45
IHSG kembali ditutup positif dengan kenaikan 42 poin (0,68%) ke 6.287, menjadi penguatan ke-4 secara beruntun.
Foto: Infografis/ Harga Saham Tertinggi di Bursa Efek Indonesia/ Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup positif dengan kenaikan 42 poin (0,68%ke level 6.287, dengan demikian penguatan yang terjadi hari ini Rabu (18/12/2019) menjadi penguatan ke-4 secara beruntun.

Secara teknikal IHSG masih bullish dengan berhasil mencatatkan penguatan tertinggi secara harian (intraday). Tren penguatan juga terlihat dari posisinya yang kokoh bergerak di atas rata-rata nilainya (moving averagedalam lima hari dan 20 hari terakhir (MA5 dan MA20).

Indeks besok berpotensi menguat menguji level resistance untuk menutup celah penurunan (gap down) yang terbentuk pada 13 September pada level 6.318.

Menguat 4 Hari Beruntun, IHSG Besok berpotensi Tembus 6.300Sumber: Refinitiv

Penguatan IHSG belum terlihat pada awal perdagangan dan bahkan sempat terjerumus di zona merah untuk beberapa waktu karena profit taking para pelaku pasar. Indeks baru terangkat ke zona hijau pada pukul 10:53 WIB.

Pada penghujung sesi I suasana perdagangan lebih positif dengan penguatan IHSG di jeda penutupan sebesar 0,19% pada level 6.256. Penyebabnya, karena penguatan saham-saham perbankan yang banyak dikoleksi investor asing (foreign).

Suasana perdagangan pada sesi II semakin positif karena asing lagi-lagi menambah pembeliannya di pasar saham. Dari sekitar Rp 10,4 triliun, kontribusi investor asing di bursa saham mencapai 38,6% sementara investor domestik hanya 61,3%.

Asing hari ini mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 1,26 triliun di pasar reguler, angkanya bahkan bertambah menjadi Rp 2,63 triliun jika ditambah dengan transaksi negosiasi dan tunai di bursa.

Saham-saham yang paling banyak dibeli asing hari ini di pasar reguler ialah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 628 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 464 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 188 miliar), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (Rp 44,98 miliar), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 28,3 miliar).

Untuk perdagangan esok hari investor perlu mencermati pengumuman Bank Indonesia (BI) yang rencananya akan mengumumkan kebijakan suku bunga terbarunya yang saat ini berada di level 5%. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate tetap bertahan di 5%.

Sepanjang tahun ini BI sudah menurunkan 100 basis poin suku bunganya sehingga meski tidak diturunkan demi menjaga kestabilan rupiah, saham-saham yang sensitif akan suku bunga tetap dilirik pelaku pasar karena efek dari penurunan bunga kredit akan mulai terasa meski akan bertahap.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular