Nasabah Ogah ke Cabang, Mandiri Kurangi Jumlah Kantor

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
16 December 2019 15:22
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menutup sebanyak 448 kantor cabang dan cabang mikro selama 9 bulan pertama 2019, seiring dengan peningkatan digital banking.
Foto: Bank Mandiri (Yuni Astutik)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menutup sebanyak 448 kantor cabang dan cabang mikro selama 9 bulan pertama 2019, seiring dengan peningkatan digital banking.

Berdasarkan data perusahaan yang dihimpun CNBC Indonesia, Senin (16/12/2019), sepanjang 2018, Bank Mandiri memiliki 2.632 kantor cabang. Jumlah kantor cabang tersebut tercatat mengalami penurunan menjadi 2.593 hingga kuartal III-2019.

Kantor cabang mikro Bank mandiri juga mengalami hal yang serupa, di mana sepanjang 2018 jumlahnya mencapai 3.002. Kantor cabang mikro ini turun drastis menjadi 1.822 kantor cabang hingga kuartal III-2019.


Berdasarkan data itu pula, jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank plat merah ini tetap sama dan tak berubah. Hingga kuartal III-2019, Bank Mandiri memiliki 18.291 ATM.

Direktur Consumer and Retail Transaction Bank Mandiri, Hery Gunardi memastikan Bank Mandiri tak akan membuka kantor cabang reguler tahun depan. Bank BUMN ini akan fokus ke produktivitas dengan cara optimalisasi cabang yang dinilai kurang produktif.

"Cabang reguler hampir zero growth, artinya Optimize lokasi cabang kalau yang kurang produktif akan dipindah ke lokasi yang lebih produktif," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Sementara itu, agar tetap bisa melayani nasabah di wilayah terpencil, Bank Mandiri akan memanfaatkan agen bank. Alasan inilah yang membuat pembukaan cabang berkurang.

"Kalau yang blank spot akan mengandalkan agent banking. Branchless Banking atau Agent banking untuk menjangkau nasabah di luar perkotaan," tuturnya.

Apalagi mesin Electronic Data Capture (EDC) milik Bank Mandiri sudah bisa digunakan untuk berbagai transaksi. Mulai dari tarik tunai, transfer, setor hingga membeli voucher listrik yang bisa dilakukan melalui agen bank. "Ini memberikan fleksibilitas," ujarnya.

Bank Mandiri mencatat, saat ini ada sekitar 80 ribu agen bank termasuk yang digunakan untuk Bantuan Sosial (Bansos).


Berdasarkan situs resmi Bank Mandiri, Agen Bank Mandiri adalah pihak yang bekerjasama dengan Bank Mandiri dalam menyediakan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya kepada masyarakat (Layanan Laku Pandai dan Layanan Keuangan Digital).

Agen Bank ini bisa melayani kebutuhan nasabah antara lain transfer, pembelian token listrik dan pulsa HP, membayar tagihan listrik hingga BPJS dan lainnya.

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Terapkan Work From Home, Cabang Bank Mandiri Tetap Beroperasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular