Trump Murka ke Bank Dunia Karena Utangi Negara Kaya China

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 December 2019 12:17
Trump Murka ke Bank Dunia Karena Utangi Negara Kaya China
Foto: Infografis/Trump Ngamuk Bank Dunia Utangi China/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak bisa menahan murkanya dengan fakta China masih mendapatkan bantuan Bank Dunia (World Bank) melalui pinjaman dana. Jumlahnya pun tidak sedikit, yakni mencapai US$ 1,5 miliar (Rp 21 triliun).

Pinjaman ini bahkan sudah diizinkan oleh Dewan Bank Dunia. Dengan bunga rendah dan tenor 5 tahun atau sampai tahun 2025 mendatang.

"Kenapa Bank Dunia meminjamkan uang ke China? Mungkinkah itu mungkin? China punya banyak uang, dan kalaupun tidak, mereka bisa buat sendiri. STOP!," tulis Trump di Twitternya, Sabtu (7/12/2019).

Trump tidak sendiri, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin juga mengakui keberatannya. China bisa dibilang terlalu kaya untuk menerima bantuan internasional semacam itu.

"Kami ingin Bank Dunia untuk berhenti memberi China program pinjaman lunak (karena) ditujukan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah." kata Mnuchin sebagaimana dilansir dari Reuters.

Apalagi, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping telah meminjamkan ratusan miliar dolar dananya untuk negara-negara lainnya, bahkan termasuk Indonesia. Sehingga bisa dianggap negara kaya.

Senada, anggota parlemen AS juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa dana pembayar pajak AS yang dipinjamkan melalui Bank Dunia ke China akan menciptakan masalah baru. Di antaranya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan persaingan ekonomi yang tidak adil.



"Bank Dunia, menggunakan dolar dari pajak warga Amerika, (sehingga) tidak boleh meminjamkan uang kepada negara-negara kaya yang melanggar hak asasi warga mereka dan berusaha untuk mendominasi negara-negara yang lebih lemah baik secara militer maupun ekonomi," kata Ketua Komite Keuangan Senat Charles Grassley dalam pidato di Senat.

Ia merujuk pada dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Xinjiang, China. Di mana kamp-kamp penahanan untuk Muslim Uighur dibangun. Dugaan lainnya untuk membiayai Hongkong dari demonstrasi warganya.

[Gambas:Video CNBC]

Namun, karena uang yang didapat berasal dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), yang juga masih bagian dari Bank Dunia. Maka yang paling mungkin dilakukan China sebagai pinjaman program/proyek tertentu.

Ada beberapa persetujuan yang didapat China dari pinjaman ini. Mulai dari pembiayaan program perawatan lansia di Guizhou yang disetujui pada 21 Maret. Total utang yang didapat China adalah US$ 350 juta tetapi baru dicairkan US$ 1,02 juta.

Kemudian proyek pembiayaan dan inovasi hunian perkotaan berwawasan lingkungan. Proyek ini melibatkan pemerintah daerah sekitar delta sungai Yangtze. Disetujui pada 21 Mei, pinjaman proyek ini bernilai US$ 200 juta dan belum ada pencairan.

Hingga proyek pengembangan kota berkelanjutan di Shaanxi. Total komitmen pinjaman yang didapat China adalah US$ 100 juta. 

Pinjaman utang yang didapat China ini bukan kali pertama didapat dari Bank Dunia. Negeri tirai bambu pernah mendapat pinjaman senilai US$ 1,3 miliar pada awal 2019 dan US$ 2,4 miliar di 2017 lalu.

Bahkan, Sejak 1947, China sudah mendapatkan utangan US$ 62,79 miliar dari Bank Dunia. Dan menjadi negara terbesar kedua setelah India dalam hal menikmati utang dari Bank Dunia.

Trump Murka ke Bank Dunia Karena Utangi Negara Kaya ChinaFoto: Infografis/Trump Ngamuk Bank Dunia Utangi China/Edward Ricardo
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular