Kurs Dolar Singapura Cicipi Level Tertinggi Empat Bulan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 December 2019 10:57
Nilai tukar dolar Singapura sempat menguat ke level tertinggi empat bulan melawan rupiah.
Ilustrasi Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura sempat menguat ke level tertinggi empat bulan melawan rupiah di awal perdagangan Jumat (13/12/2019), sebelum akhirnya dipukul balik.

Pada pukul 10:10 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 10.335,77, dolar Singapura melemah 0,12% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya di awal perdagangan mata uang Negeri Merlion ini sempat menguat ke 0,23% ke Rp 10.372,12 yang merupakan level tertinggi sejak 6 Agustus.


Pelemahan di pasar spot berdampak pada kurs jual beli dolar Singapura di dalam negeri, berikut data yang diambil dari situs resmi beberapa bank di Tanah Air pada pukul 10:20 WIB. 

BankKurs BeliKurs Jual
Bank BNI10.310,0010.367,00
Bank BRI10.248,8710.386,04
Bank Mandiri10.320,0010.375,00
Bank BTN10.157,0010.482,00
Bank BCA10.342,9410.363,40
CIMB Niaga10.112,7810.628,85


Kabar tercapainya kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat (AS) dengan China membuat sentimen pelaku pasar membaik. CNBC International melaporkan secara prinsip AS dan China sudah mencapai kesepakatan dagang fase satu, dan sedang menunggu persetujuan dari Presiden AS Donald Trump.

Dalam kesepakatan dagang fase satu, AS akan membatalkan kenaikan bea masuk tambahan 15% terhadap importasi produk dari China senilai US$ 156 miliar. Selain itu bea masuk yang berlaku saat ini untuk produk senilai US$ 360 miliar akan dikurangi setengahnya, sebagaimana dilansir CNBC International yang mengutip dua orang sumber.



Sementara itu, Presiden Trump dikatakan berfokus pada produk pertanian AS yang akan dibeli China sebagai bagian dari kesepakatan fase satu. Pemerintah Beijing berkomitmen untuk membeli produk tersebut dengan total nilai US$ 40 miliar sampai US$ 50 miliar.

Membaiknya sentimen pelaku pasar akibat kabar kesepakatan dagang fase satu berdampak positif baik bagi dolar Singapura maupun rupiah. Perang dagang kedua negara sudah berdampak pada pelambatan ekonomi global, dan Singapura menjadi salah satu negara yang terkena pukulan cukup besar.


Perekonomian Negeri Merlion mengalami pelambatan signifikan, bahkan sempat terancam resesi. Pemerintah Singapura sampai harus memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5-2,5%.

Meski demikian efek berita kesepakatan dagang ke rupiah sepertinya lebih besar, ketika sentimen pelaku pasar membaik maka aset-aset berisiko dan berimbal hasil tinggi akan lebih menarik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular